Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

Website WordPress di Dalam Subdirektori

Gambar 1: Membuat WordPress di Dalam Subdirektori.

Bagi anda yang mempunyai website WordPress dan berkeinginan untuk memiliki copy website WordPress dalam bahasa lain pada subdirektori, mungkin artikel berikut ini penting untuk anda baca.

Apa yang dimaksud subdirektori? Subdirektori adalah sebuah direktori cabang yang berada di dalam direktori induk. Biasanya subdirektori ini diakses dengan menambahkan sebuah query baru di akhir domain anda. Contoh: “www.domain-anda.com/subdirektori/”

Secara default jika kita mengakses halaman url subdirektori dari browser maka WordPress akan menunjuk sebuah halaman atau post. Namun jika tidak ditemukan post apapun yang berkaitan dengan url tersebut, maka biasanya WordPress akan menunjuk halaman 404.

Supaya WordPress dapat membaca website baru kita di dalam subdirektori, kita harus meng-edit file .htaccess di dalam subdirektori tersebut.

Langkah-langkah Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

  1. Login lah kedalam FTP hosting anda.
  2. Buat lah sebuah direktori baru di dalam direktori utama website anda. Contohnya buatlah direktori baru dan beri nama “en”. Pada contoh ini anda berencana membuat website WordPress baru berbahasa inggris. Yang nantinya pengunjung luar negri bisa mengakses website anda yang berbahasa inggris melalui subdirektori en pada “http://domain-anda.com/en/”.
  3. Install WordPress baru, atau copy WordPress lama anda ke dalam direktori yang baru dibuat. Jika anda melakukan copy site, pastikan anda juga mengcopy database website lama dan menempatkannya di database baru. Sesuaikan settingan di wp-config.php dan tambahkan script dibawah ini pada wp-config.php.
    define('WP_HOME','http://domain-anda.com/en/');
    define('WP_SITEURL','http://domain-anda.com/en/');
    
  4. Edit file .htaccess yang terletak di dalam subdirektori anda. Ubahlah code yang sebelumnya seperti ini:
    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Menjadi seperti ini:

    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /en/
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /en/index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Pada contoh script diatas, kita telah mengarahkan index.php ke dalam subdirectory ‘en’. Ini berfungsi agar browser membaca file index.php pada subdirektori.

Ini adalah tutorial sederhana yang dapat memberikan anda solusi cepat. Sebenarnya ada cara lain yang mungkin lebih rumit, tetapi dapat meng-integrasikan sistem antara WordPress yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat saling terhubung. Fitur ini dinamakan Multi-Site. Pada kesempatan berikutnya saya akan mencoba membahas fitur Multi-Site ini. Terima kasih.