Ngeblog Gampang di Mana pun & Kapan pun Dengan WordPress Apps

Ngeblog merupakan aktifitas yang menyenangkan, selalu ada saja hal yamg menarik yang dapat kita sharingkan melalui blog kita.

Dengan WordPress ngeblog bukan saja menyenangkan, tetapi blogger juga akan selalu dimanjakan demgam fitur-fiturnya yang seabrek dan bervariasi.

Segala macam kebutuhan seorang blogger selalu ada saja Developer diluar sana yg akan dengan senang hati men-sharingkan plugin atau theme keren yang dapat membantu aktifitas blogging anda.

Tidak terkecuali bagi anda yang senang melakukan Traveling. Tidak perlu lagi repot-repot membuka laptop, cukup dengan Smartphone, anda sudah bisa melakukan posting artikel tentang perjalanan anda dan sekaligus juga bisa mengupload foto-foto menarik yang anda ambil saat dalam perjalanan.

Semua itu dapat anda lakukan dengan menginstall aplikasi WordPress kedalam Smartphone anda.

Aplikasi WordPress ini tersedia untuk 2 sistem operasi yaitu IOS dan Android, yang dapat dengan mudah anda download dan install langsung dari Smartphone atau Tablet.

wp-1454075679711.jpeg

Gambar 1: WordPress pada Play Store

Anda dapat mengunjungi situs resmi apps WordPress ini di https://apps.wordpress.org/ jika anda ingin membaca informasi lebih rinci.

Cara Menggunakan WordPress Apps

Untuk mennggunakan Apps WordPress tidak berbeda jauh dengan yang versi desktop. Namun pada versi mobile apps ini kita tidak akan menemukan menu selengkap  versi desktopnya, karena aplikasi ini sendiri dibuat hanya untuk melakukan aktifitas blogging standar seperti post artikel, membaca komentar, menerima notifikasi. Anda tidak akan menemukan menu untuk menginstall plugin atau mengganti theme.

Aplikasi mobile WordPress ini sangat ringan dan user friendly, jika anda sudah terbiasa menggunakan WordPress saya yakin anda akan familiar dengan menu-menu yang disediakan.

Untuk menggunakan aplikasi ini, pertama install lah dahulu melalui play store atau iPhone Store, lalu jalankan apps ini. Anda akan di suguhkan menu login yang meminta username dan password anda.

Untuk anda yang menggunakan WordPress self hosted silakan masukan url website anda terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam dashboard, mulailah aktifitas blogging anda. Jangan kuatir kesulitan, karena menu-menu yang disediakan sangat simple dan mudah untuk di pahami.

wp-1454075342101.jpeg

Gambar 2: Dashboard WordPress Mobile Apps

Ingin Blog Lebih Komunikatif? Simak Cara Pasang Disqus di WordPress Berikut Ini

cara pasang disqus di wordpress

Gambar 1: Contoh tampilan komentar Disqus pada Blog

Ingin komentar pada blog anda lebih komunikatif dan menarik? Gunakan Disqus! Disqus adalah platform yang khusus menyediakan layanan komentar pada website.

Semua komentar terhubung kedalam server Disqus dan dapat diakses dari mana saja. Sistem komentar disqus ini bisa di integrasikan dengan komentar pada WordPress anda. Jangan kawatir kehilangan komentar-komentar lama anda ketika anda mengganti form komentar anda dengan menggunakan Disqus.

Untuk memasang Disqus ke dalam WordPress kita, kita harus menginstall plugin Disqus Comment System yang di buat oleh Disqus sendiri. Selain itu agar layanan komentar Disqus dapat berjalan dan tampil pada halaman website kita, kita terlebih dahulu harus terdaftar pada sistem Disqus. Bagaimana langkah-langkahnya? Saya jelaskan secara rinci dan singkat pada keterangan dibawah ini:

Cara pasang Disqus di WordPress

  1. Masuk ke Dashboard. Klik Plugins->Add New.
  2. Masukan kata kunci “Disqus Comment System” pada pencarian dan tekan enter.
  3. Akan tampil list Plugin yang bisa anda install, Pilihlah Plugin yang berjudul “Disqus Comment System” lalu klik Install Now.
  4. Aktifkan plugin yang baru terinstall dengan klik Activate Plugin.
  5. Kembali ke Dashboard Lalu klik Comments->Disqus.
  6. Disqus perlu menyesuaikan siste database WordPress anda, caranya klik Upgrade.
  7. Disqus akan meminta username/email dan password Disqus anda. Daftarkan diri anda dahhulu ke Disqus (jika belum punya).
  8. Untuk mendaftar ke Disqus, masuklah ke Disqus Registration. Lalu isi data anda dan klik Sign Up. Jika anda sudah terdaftar lewati proses ini, dan login lah.
  9. Proses selanjutnya adalah mendaftarkan situs anda pada Disqus. Masuk ke Disqus Create Site. Isikan data situs anda pada form yang disediakan. Klik Next untuk menyimpan. Data situs anda sudah tersimpan.
  10. Kembali ke Dashboard WordPress. Klik Comments->Disqus. Lalu isikan username/email dan password Disqus anda. Lalu klik Next
  11. Lalu pilihlah situs yang baru anda daftarkan di Disqus. Klik Next.
  12. Sekarang Disqus sudah tampil di halaman artikel anda

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kesal karena code terhapus saat update plugin WordPress? Begini cara menghindarinya

menghindari auto update wordpress

Gambar 1: Ilustrasi anti auto update

Auto update adalah sebuah fitur yang dimiliki oleh WordPress. Fitur ini akan mengecek update-an plugin atau theme yang anda gunakan, ketika plugin atau theme yang anda gunakan telah memiliki versi yang baru, WordPress dengan otomatis mengupdate Plugin dan Theme anda tanpa anda minta.

Hal ini kadang mengesalkan bagi anda yang sudah susah payah melakukan custom plugin atau custom theme, tetapi tiba-tiba code anda tersebut tertimpa update terbaru.

Dan dalam sekejap saja pengaturan penting anda hilang, apalagi kalau anda tidak memiliki backup. Duh!!!

Oleh karena itu untuk mengantisipasi kasus tak terduga seperti ini, penting bagi kita untuk selalu melakukan backup website kita secara berkala.

Menghindari auto update WordPress

kembali lagi pada topik kita. Jika kita tidak ingin hal ini terjadi pada website kita. Untuk menghindari auto update wordpress maka lakukanlah langkah pencegahan. Bagaimana caranya?

Pertama kita harus memahami dulu hal ini. WordPress melakukan prosedur update dengan melakukan pengecekan versi Plugin/Theme. Jika versi yang anda gunakan lebih jadul daripada yang ada di server WordPress, maka WordPress akan menginstruksikan sistem untuk melakukan update.

Jika anda sudah tahu hal itu, maka yang perlu kita lakukan adalah, akalin si WordPress. Jangan biarkan WordPress mengetahui plugin/theme yang kita pakai sudah jadul. Caranya, naikan saja versi yang tertulis pada source code plugin/theme anda.

Contohnya:

Disable auto update pada plugin

Ubahlah code version pada script pada file utama plugin seperti di bawah ini

/**
 * Plugin Name: XXX Plugin
 * Plugin URI: http://xxxplugin.com
 * Description: This is description
 * Version: 1.0.0
 * Author: xxx author
 */

menjadi seperti ini:

/**
 * Plugin Name: XXX Plugin
 * Plugin URI: http://xxxplugin.com
 * Description: This is description
 * Version: 999
 * Author:  xxx author
 */

Disable auto update pada theme

Ubahlah code version pada style.css pada theme folder seperti di bawah ini

/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 1.0
*/

menjadi seperti ini:

/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 999
*/

Bagaimanapun cara ini memang bisa mencegah plugin/theme kita di update secara otomatis oleh WordPress, tetapi memang ada kekurangannya. Yaitu plugin kita jadi tidak uptodate lagi, alias ketinggalan zaman. Tetapi itu memang resiko bagi kita yang melakukan modifikasi pada plugin/theme orang lain.

Memang ada cara yang lebih aman untuk melakukan modifikasi tanpa harus kita merubah source code asli pada plugin/theme, yaitu dengan menggunakan WordPress Hooks. Apa itu WordPress Hooks? informasinya bisa dibaca di sini

Demikian informasi untuk mencegah auto update pada WordPress. Semoga bermanfaat.

Setting Zona Waktu Pada WordPress

Setting zona waktu pada WordPress merupakan hal yang sering di lupakan oleh kebanyakan blogger. Mungkin tidak akan jadi masalah jika anda menggunakan hosting lokal Indonesia, karena waktu server sudah otomatis di set ke zona waktu Indonesia. Namun lain halnya jika anda menyewa hosting luar negri.

Setting Zona Waktu berfungsi agar setiap record waktu setiap postingan atau apapun di website anda adalah real dan dengan sesuai waktu yang anda inginkan.

Bagi anda yang memiliki toko online yang menjual barang lokal, tentu zona waktu ini sangat penting untuk diperhatikan. Agar setiap record pemesanan pelanggan anda tercatat sesuai waktu yang sebenarnya.

Nah, bagaimana cara setting zona waktu WordPress tersebut. Langsung saja dibawah ini adalah langkah-langkahnya.

Cara Setting Zona Waktu pada WordPress

  1. Login sebagai admin ke dalam dashboard WordPress.
  2. Masuk ke menu Settings->General.
  3. Lalu set timezone ke UCT+7 (zona waktu Indonesia) atau ke nilai lainnya jika anda menginginkan zona waktu yang berbeda dari Indonesia.setting zona waktu pada wordpress

    Gambar 1: General Setting pada WordPress.

  4. Klik “Save Changes” untuk menyimpan.

Sekarang Zona Waktu WordPress anda sudah di set sesuai waktu yang anda inginkan. Semoga tutorial berikut ini bermanfaat bagi anda.

Bagaimana Meng-Edit Template WooCommerce

woocommerce

Gambar 1: Logo WooCommerce

Jika kita memiliki sebuah toko online berbasis WorPress dan WooCommerce, terkadang apa yang disajikan oleh template WooCommerce secara default belum memenuhi kebutuhan kita.

Apalagi bagi anda yang berprofesi sebagai seorang developer, dan klien anda menginginkan tampilan yang berbeda pada toko online miliknya.

Maka untuk memenuhi kebutuhan klien anda, anda terpaksa mengedit file template pada plugin WooCommerce.

Sedangkan anda tau jika anda mengedit langsung file pada plugin WooCommerce hal ini sangat riskan karena jika suatu saat klien anda mengupdate plugin miliknya, maka semua kerjaan anda akan hilang tertimpa update-an tersebut.

Ternyata WooCommerce sudah mengantisipasi hal ini, sehingga setiap user/developer yang menggunakan WooCommerce dapat merubah template dengan sesuka hati tanpa harus mengubah source code pada plugin aslinya.

Caranya adalah user diberi keleluasaan untuk melakukan override (timpa) pada template yang ada pada plugin WooCommerce dan meletakan file template yang baru pada folder theme yang sedang aktif.

Secara spesifik kita dapat melakukan hal ini dengan cara berikut:

Cara Edit Template WooCommerce

  1. Copy folder “templates” dan semua isinya pada path “wp-content/plugins/woocommerce/templates” dan letakan pada lokasi theme anda yang sedang aktif, lalu rename folder “templates” menjadi “woocommerce”.

    Sebagai contoh, berikut adalah path hasil copy template: wp-content/themes/themeanda/woocommerce/

  2. Lakukan edit pada file php yang anda inginkan di dalam folder “woocommerce” yang baru anda masukan ke dalam theme.

    Setiap perubahan yang anda buat di dalam folder “woocommerce” ini akan mengubah tampilan pada toko online anda, khususnya halaman WooCommerce. Selain itu code anda juga akan terhindar dari update.

  3. Anda dapat mengubah setiap file apapun di dalam folder “woocommerce” sesuka hati, asalkan masih tetap mengikuti alur program WooCommerce. Sebagai catatan: ada kalanya WooCommerce mengganti versi template pada saat update.

    Ketika file template yang anda override masih dalam versi yang lama, kemungkinan akan ada kerusakan pada tampilan anda. Untuk mengantisipasi hal ini, anda hanya perlu mengupdate file yang anda gunakan dengan file template yang baru, lalu sesuaikan code anda yang pernah anda tulis disitu.

cara edit template woocommerce

Gambar 2: Isi folder templates WooCommerce

Demikian adalah cara untuk melakukan edit template WooCommerce tanpa harus kehilangan code yang pernah kita buat ketika update plugin. Saya pun sering melakukan hal ini jika ada request dari klien untuk merubah tampilan toko online miliknya. Semoga informasi berikut ini bermanfaat.

Cara Menghilangkan Admin Bar di WordPress

Ketika kita memiliki website WordPress yang memungkinkan pengunjung untuk mendaftar dan menjadi member, ada kalanya kita menginginkan user untuk tidak mengakses halaman dashboard/admin WordPress. Namun hal ini sulit di hindari jika admin bar muncul di bagian atas website (ketika login).

Nah, bagaimana cara menghapus admin bar ini dari tampilan browser pengunjung?

Ada cara yang sangat sederhana yaitu kita hanya tinggal menginstall sebuah plugin yang bernama “Hide Admin Bar From Non-admins”. Caranya simple, kita tinggal menginstall plugin ini, dan aktifkan. Setelah plugin ini diaktifkan maka user selain admin tidak akan bisa melihat admin bar di bagian atas.

Kurang lengkap jika hanya menyembunyikan admin bar saja. Kita juga perlu untuk membatasi akses user untuk masuk kedalam dashboard, karena saat plugin “Hide Admin Bar From Non-admins” tersebut aktif, user masih dapat masuk ke halaman dashboard melalui url. Untuk mengatasi hal ini kita harus menghinstall 1 buah plugin lagi yang bernama “Remove Dashboard Access”.

Setelah plugin “Remove Dashboard Access” terinstall, maka aktifkanlah dan lakukan sedikit pengaturan sesuai kebutuhan anda. Untuk masuk ke halaman pengaturan klik Settings->Dashboard Access. Anda dapat mengatur role apa saja yang boleh mengakses halaman dashboard. Jangan lupa klik tombol “Save Changes” untuk menyimpan setting-an anda.

menghilangkan admin bar di wordpress

Gambar 1: Setting page plugin “Remove Dashboard Access”

Ketika semua langkah diatas sudah anda lakukan, maka user selain admin tidak akan bisa lagi melihat admin bar WordPress, sekaligus juga tidak bisa lagi mengakses halaman dashboard.

Cukup sekian untuk tutorial singkat bagaimana cara menghilangkan admin bar di WordPress. Semoga bermanfaat.

Mengenal wp-config.php WordPress

wp-config.php wordpress

Gambar 1: Contoh code pada wp-config.php

Jika anda menggunakan WordPress self hosted, maka anda perlu mengetahui apa itu wp-config.php WordPress?

wp-config.php adalah sebuah file yang digunakan oleh engine WordPress untuk menyimpan data-data penting untuk pengaturan website, misalnya: database dan host.

Selain itu, juga terdapat banyak pengaturan WordPress yang bisa anda set di dalam file ini. Contohnya: Pengesetan Bahasa, Penggantian Site Url, Mengaktifkan debug mode. Anda bisa mencari tau lebih banyak di sini codex.wordpress.org

Untuk menggenerate website anda, WordPress harus membaca informasi di dalam file wp-config.php. Di antara informasi tersebut ada yang paling vital dan wajib untuk sistem dapat membacanya. Berikut penjelasan mengenai pengaturan yang paling penting dan dibutuhkkan oleh WordPress pada wp-config.php

Pengaturan Database dan Host pada wp-config.php WordPress

WordPress hanya butuh 2 pengaturan ini supaya bisa jalan dengan baik, yaitu: Database dan Host. Jika di wp-config.php anda pengaturan database dan host salah, maka website anda akan error dan tidak tampil sebagai mestinya.

Saat anda menginstall WordPress pertama kali maka sistem akan otomatis membuat file wp-config.php ini di dalam direktori utama website anda.

Anda memang tidak perlu memusingkan hal ini diawal, karena semua itu sudah disiapkan oleh WordPress secara otomatis untuk anda.

Namun apa jadinya bila suatu saat anda ingin pindah hosting? atau mengganti nama database dan user-nya.

Mau tidak mau anda harus meng-edit file wp-config.php tersebut dan mengganti settingan database dan host untuk menyesuaikan hosting baru anda.

Tenang hal ini mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu mengedit file wp-config.php di dalam folder utama website anda menggunakan FTP atau File Manager (cPanel).

Karena itu jika anda berencana pindah hosting, pastikan anda mengetahui data database dan host di hosting baru anda nanti.

Berikut adalah contoh code pengaturan Database dan Host pada wp-config.php:

// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'your_database_name');

/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'your_database_user');

/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'your_database_password');

/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'your_host');

Pengaturan di atas adalah untuk menghubungkan WordPress anda dengan Hosting dan Database yang anda gunakan.

Jika data anda salah, maka WordPress tidak akan mengenali hosting yang anda gunakan.

Pastikan isi data Database dan Host dengan benar ketika anda baru saja mengganti hosting atau database anda. Semoga bermanfaat.

Tips SEO untuk WordPress

tips seo untuk wordpress

Gambar 1: SEO WordPress

Bagi anda yang ingin meningkatkan SEO WordPress anda, mungkin artikel berikut ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat bagi anda yang ingin meningkatkan performa ranking website anda di mata search engine.

SEO atau Search Engine Optimization adalah faktor penting yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan visitor kita.

Pada dasarnya Engine WordPress sudah SEO Friendly. Kita hanya perlu memaksimalkannya dengan memberikan penanganan khusus. Selain itu, ada banyak plugin yang disediakan secara gratis untuk membantu kita memaksimalkan SEO website kita.

Secara umum kita dapat memaksimalkan SEO pada 2 cara, yaitu: ON-Page SEO dan OFF-Page SEO.

ON-Page SEO adalah bagaimana cara kita memaksimalkan website kita dari dalam website itu sendiri, sedangkan Off-Page SEO adalah bagaimana kita memaksimalkan SEO dari luar website kita. Contoh Off-Page SEO: memberikan Backlink (link masuk) yang mengarah dari website orang lain ke website yang anda miliki.

Tips yang akan saya jelaskan pada artikel ini lebih condong ke arah on-page SEO atau memaksimalkan website kita dari dalam untuk lebih menarik dimata search engine. Namun pada dasarnya tips berikut bisa anda terapkan untuk meningkatkan ranking website anda.

Tips SEO untuk WordPress

  1. Set permalink untuk lebih SEO Friendly
    Struktur url/permalink WordPress pada saat baru pertama kali di install tidak SEO Friendly. Kita harus mengubah pengaturannya secara manual.

    Caranya: Masuk ke Dashboard->Settings->Permalinks, lalu ganti Common Setting ke Post Name atau jika ingin seperti style url pada blogger bisa set ke Custom Structure dan isikan “/%postname%.html” pada field di sebelahnya. Lalu klik tombol “Save Changes”

  2. Gunakan Theme yang “eye catching” dan SEO Friendly
    Desain theme yang menarik sangat menentukan ranking website anda, walaupun tidak secara langsung. Karena desain yang menarik akan menstimulus pengunjung untuk mau berlama-lama di website anda, Google akan mencatat hal ini dan menaikan ranking anda jika Google merasa website anda menarik bagi pengunjung.

    Faktor lainnya adalah, pilihlah theme yang memiliki struktur tag-tag HTML yang SEO friendly dan sudah menerapkan struktur Schema.org. Schema.org membantu google untuk dapat lebih spesifik membaca informasi dalam website anda, otomatis hal ini dapat mempengaruhi ranking website anda.

    Jika anda mengerti tentang html dan programming, anda bisa mengedit template theme anda secara manual berdasarkan panduan pada Schema.org.

  3. Tingkatkan Site Load Speed
    Kecepatan sebuah website berpengaruh pada user experience yang pada akhirnya akan mempengaruhi google untuk memberikan ranking ada website kita. Engine WordPress terkenal berat dan lambat, tapi kita bisa mengakali hal ini dengan menginstall plugin cache website seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache untuk membantu meningkatkan site load secara signifikan.

    Nonaktifkan plugin-plugin yang tidak terlalu digunakan untuk mengurangi beban server anda. Ini akan berpengaruh langsung pada kecepatan website.

    Bagi anda yang mempunyai budget lebih, mungkin bisa pindah menggunakan jasa hosting premium.

  4. Gunakan konten yang menarik dan bermanfaat
    Content is a king adalah term yang sampai saat ini masih relevan bagi SEO, walau bagaimanapun canggihnya sebuah website, jika user tidak menemukan manfaat ia akan cepat meninggalkan website anda. Ingat google merekam hal ini.
  5. Optimasi Halaman dan Kata Kunci
    Hal ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan plugin SEO seperti: Yoast SEO. Plugin ini dapat membantu anda untuk mengoptimasi halaman website anda dengan lebih mudah. Anda hanya perlu memaksimalkan target kata kunci yang anda kejar pada halaman anda.
  6. Mobile Friendly
    Search Engine khususnya Google akan memberikan ranking lebih baik pada website yang responsive dan Mobile Friendly. Caranya: gunakanlah theme yang responsive. Kabar baiknya kebanyakan theme saat ini sudah responsive, jadi anda tinggal menginstallnya saja.

Woocommerce: Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil

woocommerce mengganti Jumlah Produk

Gambar 1: Contoh tampilan produk menggunakan WooCommerce

Mungkin bagi anda yang mempunyai sebuah online shop berbasis WordPress, pernah berkeinginan untuk mengurangi atau menambahkan jumlah produk yang tampil pada halaman produk Woocommerce. Tips singkat berikut ini boleh dicoba.

Untuk melakukan ini kita akan menggunakan Hooks yang disediakan oleh WooCommerce, yaitu “loop_shop_per_page”. Tetapi kita akan perlu sedikit untuk memodifikasi kode php kita.

Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil Per Halaman

Masuk melalui FTP atau File Manager (cPanel), lalu tambahkan kode dibawah ini pada file functions.php di folder theme yang aktif. Functions.php biasanya terletak pada path berikut “wp-content/themes/folder-theme-anda/functions.php”. Tempatkanlah kode dibawah ini pada baris paling bawah sebelum tanda “?>“.

// Display 24 products per page
add_filter( 'loop_shop_per_page', create_function( '$cols', 'return 24;' ) );

Pada contoh saya, saya menampilkan produk berjumlah 24 buah per halaman. Anda bebas boleh menentukan sendiri berapa angka yang anda perlukan. Semoga bermanfaat.

Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

Website WordPress di Dalam Subdirektori

Gambar 1: Membuat WordPress di Dalam Subdirektori.

Bagi anda yang mempunyai website WordPress dan berkeinginan untuk memiliki copy website WordPress dalam bahasa lain pada subdirektori, mungkin artikel berikut ini penting untuk anda baca.

Apa yang dimaksud subdirektori? Subdirektori adalah sebuah direktori cabang yang berada di dalam direktori induk. Biasanya subdirektori ini diakses dengan menambahkan sebuah query baru di akhir domain anda. Contoh: “www.domain-anda.com/subdirektori/”

Secara default jika kita mengakses halaman url subdirektori dari browser maka WordPress akan menunjuk sebuah halaman atau post. Namun jika tidak ditemukan post apapun yang berkaitan dengan url tersebut, maka biasanya WordPress akan menunjuk halaman 404.

Supaya WordPress dapat membaca website baru kita di dalam subdirektori, kita harus meng-edit file .htaccess di dalam subdirektori tersebut.

Langkah-langkah Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

  1. Login lah kedalam FTP hosting anda.
  2. Buat lah sebuah direktori baru di dalam direktori utama website anda. Contohnya buatlah direktori baru dan beri nama “en”. Pada contoh ini anda berencana membuat website WordPress baru berbahasa inggris. Yang nantinya pengunjung luar negri bisa mengakses website anda yang berbahasa inggris melalui subdirektori en pada “http://domain-anda.com/en/”.
  3. Install WordPress baru, atau copy WordPress lama anda ke dalam direktori yang baru dibuat. Jika anda melakukan copy site, pastikan anda juga mengcopy database website lama dan menempatkannya di database baru. Sesuaikan settingan di wp-config.php dan tambahkan script dibawah ini pada wp-config.php.
    define('WP_HOME','http://domain-anda.com/en/');
    define('WP_SITEURL','http://domain-anda.com/en/');
    
  4. Edit file .htaccess yang terletak di dalam subdirektori anda. Ubahlah code yang sebelumnya seperti ini:
    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Menjadi seperti ini:

    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /en/
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /en/index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Pada contoh script diatas, kita telah mengarahkan index.php ke dalam subdirectory ‘en’. Ini berfungsi agar browser membaca file index.php pada subdirektori.

Ini adalah tutorial sederhana yang dapat memberikan anda solusi cepat. Sebenarnya ada cara lain yang mungkin lebih rumit, tetapi dapat meng-integrasikan sistem antara WordPress yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat saling terhubung. Fitur ini dinamakan Multi-Site. Pada kesempatan berikutnya saya akan mencoba membahas fitur Multi-Site ini. Terima kasih.