Cara Membuat Multisite pada WordPress

Pada artikel kali ini saya akan membuat semuanya menjadi lebih jelas tentang apa itu WordPress Multisite, siapa yang perlu menggunakan WordPress multisite dan cara setup WordPress Multisite.

Mungkin banyak dari pengguna WordPress belum begitu tahu tentang apa itu WordPress Multisite dan juga mungkin hanya sering mendengar tapi belum tahu bagaimana memanfaatkan fitur WordPress ini karena memang WordPress multisite hanya diperuntukkan bagi pengembang, atau pengguna yang sudah memiliki pengetahuan lebih tentang WordPress.

Apa itu WordPress Multisite?

WordPress Multisite adalah fitur WordPress yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan banyak situs dalam satu instalasi WordPress. Dengan ini Anda dapat memotong kebutuhan untuk menginstal WordPress beberapa kali.

Sebagai contoh, saya ingin membuat situs website berita dengan berbagai macam kategori yang dipisahkan seperti berita bisnis, olahraga, kesehatan, umum dll dengan tiap-tiap kategori tersebut dibedakan dengan nama sub domain seperti (bisnis.deczen.com, kesehatan.deczen.com).

Siapa yang perlu menggunakan WordPress Multisite?

  • Seorang pengusaha yang memiliki jaringan blog besar.
  • Organisasi pendidikan yang ingin menawarkan siswanya untuk membuat website jaringan mereka sendiri.
  • Sebuah pengembang website dengan banyak klien yang semua perlu situs mereka sendiri.
  • Sebuah majalah online atau berita online dengan beberapa tim dan bagian.
  • Pemerintah dengan berbagai departemen.
  • Sebuah bisnis nasional maupun global dengan banyak cabang yang membutuhkan website mereka sendiri.

 

Bagaimana cara setup WordPress Multisite?

Berikut adalah langkah – langkah yang perlu anda ikuti untuk membuat Multisite pada WordPress

1. Mengaktifkan Fitur Jaringan Multisite WordPress

Fitur jaringan Multisite sudah terdapat di dalamnya dengan setiap pemasangan WordPress. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menginstal dan mengatur WordPress seperti biasanya. Setelah itu, Anda hanya perlu mengaktifkan fitur Multisite.

Sebelum anda mengaktifkan fitur Multisite, sebaiknya anda mem-backup atau mencadangkan file web anda terlebih dahulu. Untuk mengaktifkan Multisite, hubungkan ke situs Anda menggunakan FTP Client atau manajer file cPanel, dan buka file wp-config.php untuk meng-editnya.

Anda perlu menambahkan kode berikut ke file wp-config.php Anda tepat sebelum baris

/* That’s all, stop editing! Happy blogging. */

/* Multisite */
define ( 'WP_ALLOW_MULTISITE', true);
/* That’s all, stop editing! Happy blogging. */

2. Atur Jaringan Multisite WordPress Anda

Sebelum Anda melakukan itu, Anda perlu menonaktifkan semua plugin di situs WordPress Anda.

Kunjungi Plugins » Installed Plugins dan pilih semua plugin. Nonaktifkan terlebih dahulu semua plugin yang ada pada WordPress anda.

Anda sekarang dapat menuju ke halaman Tools » Network Setup untuk mengkonfigurasi jaringan multisite Anda.

Pada layar Network Setup, Anda akan melihat pemberitahuan bahwa Anda memerlukan modul mod_rewrite Apache yang diinstal di server Anda. Modul ini diinstal dan diaktifkan pada semua penyedia hosting WordPress terbaik.

Hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah memberi tahu WordPress struktur domain seperti apa yang akan Anda gunakan untuk situs di jaringan Anda, misalnya. Subdomain atau Sub-direktori.

Setelah itu Anda perlu memberikan judul untuk jaringan Anda dan pastikan bahwa alamat email di email admin Jaringan sudah benar.

Terakhir, klik tombol instal untuk melanjutkan.

WordPress sekarang akan menampilkan beberapa kode yang perlu Anda tambahkan ke file wp-config.php dan .htaccess Anda.

Gunakan FTP client atau manajer file cPanel untuk menyalin dan menempelkan kode di kedua file ini.

Setelah itu Anda perlu login ke situs WordPress Anda lagi.

3. Mengkonfigurasi Network Setting

Setelah anda mengatur jaringan Multisite, sekarang saatnya untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan/ network setting.

Untuk melakukan itu, Anda perlu beralih ke ‘Network Dashboard’ untuk mengubah pengaturan jaringan, menambah situs baru, dan mengkonfigurasi pengaturan lain.

Klik pada Network Admin » Dashboard.

Cara Membuat Child Theme WordPress

Mengapa anda menggunakan child theme?

Membuat child theme adalah cara terbaik untuk menyesuaikan atau meng-custom tema WordPress. Ada satu alasan utama untuk itu: Anda tidak akan kehilangan penyesuaian apa pun saat Anda memperbarui tema induk! Jika Anda mengedit langsung file style.css atau functions.php dari tema Anda, pembaruan hanya akan menghapus semuanya.

Menjaga agar tema anda selalu diperbarui sangat disarankan karena akan menjamin keamanan yang optimal dan memperbaiki bug atau masalah kompatibilitas peramban.
Selain itu, menggunakan child theme adalah praktik pengembangan yang baik: dalam child theme anda, anda hanya fokus pada fungsi-fungsi yang ditambahkan, ada lebih sedikit file untuk diedit dan disimpan. Jika Anda kembali mencari ke kode anda yang telah diedit, jauh lebih mudah untuk mencari daripada harus masuk ke tema induk dan mencari semua kustomisasi anda di setiap template dan file php.

 

Bagaimana cara membuat child theme?

 

1) Metode pertama dengan akses ftp atau cpanel

Anda perlu membuat folder dan file. Dalam contoh ini, kita akan membuat child theme untuk tema twentyfifteen.

Buatlah folder dengan nama twentyfifteen-child kemudian didalam folder tersebut kita buat file style.css dan functions.php. Poin penting di sini adalah menulis nama parameter template induk (Template: twentyfifteen) dalam huruf kecil (sesuai tulisan yang ada).  Kemudian salin dan tempel kode berikut di dalam file style.css

/*
 Theme Name:     Twentyfifteen Child
 Theme URI:      http://mysite.com/
 Description:    My description
 Author:         Me
 Author URI:     http://mysite.com/
 Template:       twentyfifteen
 Version:        1.0.0
*/
2) Metode alternatif: dengan plugin (disarankan untuk pemula)

Anda dapat menggunakan plugin untuk membuat child-theme dalam satu klik. Ini berfungsi dengan baik dan tidak memerlukan coding atau transfer file.

  1. Unduh dan aktifkan plugin Childify Me
  2. Buka Penampilan> Sesuaikan. Di sana, Anda akan melihat tautan baru yang ditambahkan oleh plugin di footer deskripsi teks. Lihat gambar di bawah ini.
  3. Klik pada tombol Childify Me
  4. Beri nama child theme Anda
  5. Kembali ke Penampilan/ Appearance> tema, temukan child theme yang baru dibuat dan aktifkan. Selesai!

Saya sangat merekomendasikan metode ini untuk pemula karena sangat sederhana, aman dan cepat.
Catatan: Plugin Childify Me menciptakan file style.css dan function.php. Jika Anda ingin menambahkan fungsi kustom dalam file functions.php, folder / file baru, Anda dapat mengunggahnya dengan FTP untuk mengelola file Anda dengan mudah.

Mengatur Halaman Statis sebagai Homepage atau Halaman Utama

Secara umum, WordPress menampilkan posting terbaru Anda dalam urutan terbalik mulai dari postingan terdahulu di halaman depan situs Anda. Banyak pengguna WordPress menginginkan halaman depan statis atau halaman splash sebagai halaman depan. Tampilan “halaman depan statis” ini biasa terjadi bagi pengguna yang menginginkan informasi statis di halaman depan situs ini.

Tampilan halaman depan situs ini didasarkan pada pilihan pengguna yang dikombinasikan dengan fitur dan opsi Theme WordPress.

 

Ada empat model untuk tata letak dan struktur WordPress,

  1. Blog: Ini adalah format halaman depan tradisional dengan tulisan yang ditampilkan dalam urutan postingan.
  2. Static Front Page: Ini adalah model situs HTML statis tradisional dengan halaman depan tetap dan konten ditempatkan di Halaman, jarang jika menggunakan posting, kategori, atau tag.
  3. Static Front Page Plus Blog: Model ini menampilkan halaman depan statis sebagai perkenalan plus blog untuk mengelola posting. Halaman dapat digunakan untuk menyediakan konten seperti Kontak, Tentang Kami, dll.
  4. Dynamic Front Page: Kadang-kadang disebut model terintegrasi, desain situs dinamis memiliki halaman depan statis plus blog, namun halaman depan bersifat dinamis. Ini mungkin menampilkan kombinasi konten statis dan blog (Halaman dan posting).

 

Mengatur Halaman Statis sebagai Halaman Utama

Membuat halaman depan virtual statis tidak memerlukan pengeditan atau pengkodean file atau template. Menggunakan konfigurasi default untuk “halaman depan statis” di WordPress tidak menghapus sidebar atau mengubah tampilan keseluruhan situs, hanya area kontennya.

Untuk membuat halaman depan statis, masuk ke halaman Admin pada WordPress. Caranya sebagai berikut:

  1. Pada halaman dashboard admin WordPress pilih menu Setting (Pengaturan) klik menu Reading (bacaan).
  2. Pada bagian Front page displays  pilih pilihan   A static page
  3. Kemudian pada bagian Front page pilih halaman yang akan dijadikan sebagai Halaman Utama.
  4. Selanjutnya klik Simpan (Save Changes).

Membuat Menu di Halaman Admin pada WordPress

Membuat Menu di Halaman Admin pada WordPress – Pada halaman atau ruang admin di website yang menggunakan CMS WordPress terdapat banyak menu-menu disebelah kiri. Kita dapat menambahkan menu-menu sesuai keinginan.

Disini akan dijelaskan tutorial bagaimana cara menambahkan menu sekaligus halamannya pada ruang admin web WordPress.

Membuat Menu Admin pada WordPress

Langkah – langkah sebagai berikut :

  1. Buatlah tema-child pada themes yang digunakan, kemudian buatlah file functions.php atau bisa langsung ditempatkan pada file functions.php pada themes yang Anda gunakan.
  2. Kemudian tulis script dibawah ini kedalam file tersebut:
    // define menu & posisi halaman
    // action function for above hook</em>
    
    function mt_add_pages() {
    
    // Add a new top-level menu (ill-advised):
    add_menu_page(__('Test Toplevel','menu-test'), __('Test Toplevel','menu-test'), 'manage_options', 'mt-top-level-handle', 'mt_toplevel_page','dashicons-editor-paste-word', 5 );
    
    // Add a submenu to the custom top-level menu:
    add_submenu_page('mt-top-level-handle', __('Test Sublevel','menu-test'), __('Test Sublevel','menu-test'), 'manage_options', 'sub-page', 'mt_sublevel_page');
    
    // Add a second submenu to the custom top-level menu:
    add_submenu_page('mt-top-level-handle', __('Test Sublevel 2','menu-test'), __('Test Sublevel 2','menu-test'), 'manage_options', 'sub-page2', 'mt_sublevel_page2');
    }
    
    // daftarkan di admin menu
    // Hook for adding admin menus
    add_action('admin_menu', 'mt_add_pages');
    
    // buat halaman untuk menu tersebut
    
    // mt_toplevel_page() displays the page content for the custom Test Toplevel menu
    function mt_toplevel_page() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Toplevel', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
    // mt_sublevel_page() displays the page content for the first submenu
    // of the custom Test Toplevel menu
    function mt_sublevel_page() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Sublevel', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
    function mt_sublevel_page2() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Sublevel2', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
  3. Kemudian simpan dan lihatlah tampilan menu yang tadi ditambahkan.

Hasilnya kira-kira seperti gambar dibawah ini

Menghapus Malware WordPress dengan Wordfence

Menghapus Malware WordPress – WordPress merupakan salah satu CMS yang paling banyak digunakan di dunia, website WordPress kerap dijadikan sasaran para peretas. Kami tidak mengatakan bahwa sistem yang dimiliki WordPress tidak aman. Hanya saja, Anda perlu mempersiapkan diri sewaktu-waktu website WordPress Anda terkena serangan.

Serangan malware dapat sangat menyusahkan website WordPress Anda. Bentuk serangannya pun bermacam-macam, mulai dari pencurian informasi login, error pada kode template, hingga melakukan exploit pada instalasi WordPress.

Ada berbagai macam plugin yang dapat Anda gunakan untuk melakukan scan pada website WordPress. Salah satunya adalah WordFence. Beberapa fitur menarik yang dapat Anda gunakan meliputi scan, firewall, pemblokiran, memantau percobaan login, dan lain-lain.

Selain itu, Wordfence juga dapat melakukan restore atau modifikasi file yang terinfeksi pada website WordPress Anda.

Menghapus Malware WordPress

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Silakan instal dan aktifkan plugin WordFence.
  2. Setelah Anda instalasi selesai dan Anda telah mengaktifkan plugin WordFence, Anda akan melihat menu baru pada dashboard WordPress yaitu Wordfence. Silakan klik menu Options yang berada di dalam menu Wordfence.
  3. Pada bagian menu Options, akan tampil bagian dari Scans to include. Anda pun dapat mengatur pilihan scan pada bagian ini. Aktifkan plugin untuk cek template maupun plugin yang diinstal dan membandingkannya dengan yang ada di WordPress.org.
  4. Selanjutnya buka menu Scan pada plugin Wordfence.
  5. Pada halaman scan, silakan klik Start a Wordfence scan untuk memulai scan pada website Anda. Untuk lama proses scan akan memerlukan waktu berdasarkan ukuran file pada website, jadi silakan untuk ditunggu sampai proses scan selesai.

Setelah proses scan selesai, hasil scan dapat Anda lihat pada kolom Scan Summary.

  1. Jika plugin ini menemukan file yang terinfeksi, maka akan ada pemberitahuan pada kolom summary atau pada bagian bawah dari halaman scan.

Tergantung file pada website Anda, mungkin Anda perlu untuk menghapusnya atau mengekstract code berbahaya, jika code tersebut dimasukkan pada file website Anda.