Cara Debug WordPress untuk Melihat Pesan Error

cara debug wordpress

Jika Anda adalah seorang Developer yang belum terlalu familiar dengan structure coding WordPress, maka tips berikut adalah sebuah keharusan yang  harus Anda ketahui untuk mengutak-atik code pada Plugin atau Theme WordPress. Silakan simak cara debug WordPress berikut:

Cara Debug WordPress dengan WP_DEBUG

  1. Buka file “wp-config.php” yang terletak di root folder website Anda (bisa lewat File Manager pada cPanel, atau FTP)
  2. temukan baris code dengan tulisan “define( ‘WP_DEBUG’, false );
  3. Ganti text menjadi “define(  ‘WP_DEBUG’, true );“.
  4. Save File.
/**
 * For developers: WordPress debugging mode.
 *
 * Change this to true to enable the display of notices during development.
 * It is strongly recommended that plugin and theme developers use WP_DEBUG
 * in their development environments.
 *
 * For information on other constants that can be used for debugging,
 * visit the documentation.
 *
 * @link https://wordpress.org/support/article/debugging-in-wordpress/
 */
define( 'WP_DEBUG', true );

Setelah melakukan trik sederhana di atas, maka WordPress Anda sekarang sedang dalam mode debuging. Setiap pesan error dan warning akan tampil pada layar monitor, dan akan memudahkan Anda untuk melakukan perbaikan atau modifikasi.

Kapan mode debugging perlu diaktifkan?

  1. Ketika Anda sedang mendevelop Plugin atau Theme. Supaya Plugin atau Theme buatan Anda bebas bug, Anda perlu melihat setiap pesan error dan warning yang tampil.
  2. Ketika website WordPress mengalami kerusakan, dan Anda perlu untuk memperbaikinya.
  3. Ketika Anda melakukan maintenance pada Website, setelah mengupdate Plugin atau Theme, maka Anda perlu melakukan pengecekan menyeluruh pada website.

Kapan mode debugging sebaiknya tidak aktif?

  1. Saat website sedang live dan dikunjungi pengunjung. Beberapa pesan warning dari PHP mungkin akan mengganggu user experience dari pengunjung website Anda.

Demikianlah tips untuk mengaktifkan mode debug pada WordPress, semua tips kali ini bermanfaat.

Cara Mempercepat Loading WordPress

cara mempercepat loading WordPressApakah Anda ingin website WordPress anda lebih cepat diakses seperti website-website yang terkenal? Mari simak artikel ini untuk mendapatkan inspirasi.

Mengapa kita harus mempercepat loading WordPress kita?

Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika memiliki website dengan loading time yang cepat.

Keuntungan website loading speed yang tinggi

  1. Google atau Search Engine yang lain sangat menyukai website yang cepat untuk ditampilkan sebagai prioritas di halaman pencarian mereka. Maka ini bisa meningkatkan jumlah visitor juga.
  2. Kecil kemungkinan pengunjung website pergi sebelum melihat konten karena menunggu terlalu lama.
  3. Meningkatkan Engagement dengan pengunjung.

Hasil studi yang dikerjakan oleh Geoff Kenyon menghasilkan kesimpulan:

  • 25% website memiliki load speed 5 detik.
  • 50% website memiliki load speed 2,9 detik
  • 75% website memiliki load speed 1,7 detik
  • 94% website memiliki load speed 0,8 detik

Lalu berapa waktu untuk load yang ideal bagi sebuah website?

Menurut Semrush (bisa dibaca di sini ), goal yang harus dicapai untuk memuaskan pengunjung adalah load time 2 detik. Maka website kita baru bisa dikatakan cepat jika dapat diakses paling tidak 2 detik saja.

Tetapi mengingat angka 2 detik menurut saya sangat sulit untuk dicapai, maka mencapai angka 3 detik saja itu sudah merupakan pencapaian yang cukup baik.

Tetapi sayangnya WordPress tidak secara default memberikan itu semua, jadi sebagai pengguna WordPress kita perlu melakukan optimasi untuk meningkatkan kecepatan loading website kita.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan loading website kita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan website

  1. Kecepatan Server – bagaimana spesifikasi server hosting kita juga sangat menentukan kecepatan loading speed WordPress. Mengingat WordPress adalah CMS yang cukup berat, kita perlu mempertimbangkan untuk menyewa layanan hosting yang memang dikhususkan untuk WordPress.
  2. Plugin dan Theme – Pilihan plugin dan theme sendiri sangat menentukan kecepatan, karena semakin banyak plugin yang kita aktifkan maka semakin banyak baris code PHP yang harus dieksekusi oleh CPU, otomatis waktu tunggu semakin bertambah. Untuk itu sebaiknya gunakanlah Theme yang ringan dan sederhana. Dan tidak perlu mengaktifkan banyak plugin yang tidak terlalu kita perlukan. Cukup aktifkan plugin yang paling esensial saja.
  3. Kecepatan Internet – Kecepatan akses internet dari pengguna sendiri juga sangat mempengaruhi loading speed website kita. Karena kita berada di Indonesia yang terkenal dengan akses internetnya yang lambat, maka sangat perlu diperhatikan untuk tidak membuat tampilan website yang terlalu rumit dan fitur canggih disana sini. Karena banyak fitur-fitur canggih hanya akan memperlambat load speed website. Kecuali jika memang itu diperlukan.
  4. Property Website – Property atau aset-aset website seperti gambar, css, javascript, sangat mempengaruhi kecepatan website. Ketika browser pertama kali membuka website, maka browser akan mendownload property/aset dari website ini ke device kita supaya dapat ditampilkan berupa visual ke layar monitor. Semakin besar size aset-aset tersebut, maka semakin lama pula waktu tunggunya. Theme yang sederhana biasanya tidak memuat file css dan javascript yang besar, sehingga waktu download bisa dipersingkat. Demikian juga jika kita mengupload gambar, diharapkan mengkompres atau dikecilkan dulu resolusi gambar supaya tidak menjadi terlalu besar size-nya ketika diupload.
  5. Optimasi – Ada perbedaan kecepatan signifikan diantara website yang dioptimasi dengan yang tidak. Maka faktor ini juga cukup menjadi penentu. Kita bisa melakukan pengecekan apakah website kita sudah optimal atau belum melalui layanan Google PageSpeed Insight dan GTmetrix. Melalui layanan tersebut kita bisa melihat indikator-indikator apa yang perlu diperbaiki dalam website kita. Bagaimana cara melakukan optimasi WordPress? silakan baca lebih lanjut.

Setelah kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi kecepatan website, maka kita juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan optimasi, agar website semakin cepat ketika diakses.

Berikut saya informasikan cara mempercepat loading WordPress dengan sangat sederhana, yang biasanya sering saya lakukan.

Optimasi dan Cara Mempercepat Loading WordPress

  1. Menginstall plugin Autoptimize – Plugin autoptimize sangat berguna untuk mengkompres ukuran html, javascript dan css. Plugin ini juga menyediakan fitur Image Lazy Load. Sebaiknya aktifkan fitur ini, supaya website lebih cepat diakses karena proses download gambar dilakukan hanya ketika layar monitor mengarah pada gambar tersebut.
  2. Menginstall plugin Async JavaScript – Plugin ini sangat berguna untuk membuat file javascript untuk diakses secara asyncronous atau defer. Sehingga visual website bisa ditampilkan lebih cepat tanpa menunggu loading javascriptnya selesai.
  3. Menginstall plugin Cache – Banyak sekali plugin cache yang bisa Anda gunakan, saya sendiri suka menggunakan WP Super Cache karena pengaturannya sangat sederhana. Plugin Cache berguna menyimpan cache website kedalam sebuah file static, sehingga tidak diperlukan waktu tunggu untuk memproses file PHP secara berulang kali.
  4. Menggunakan plugin Image Compression – Banyak sekali plugin yang bisa digunakan, salah satu contoh yaitu Smush. Plugin ini akan mengkompres file image yang kita upload, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.

Untuk saat ini 4 hal tersebut adalah hal yang paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk optimasi WordPress Anda. Tentu masih ada hal-hal teknis lain yang bisa kita lakukan supaya meningkatkan performa website kita. Detail-detail bagaimana cara setting plugin untuk optimasi berikut tips trik optimasi lain akan saya berikan dalam artikel yang lain. Pastikan untuk selalu aktif mengunjungi blog ini karena, banyak sekali tips-tips seputar website dan WordPress yang akan saya bagikan.

 

 

Mengatasi Indihome Lemot saat mengakses Web Luar Negri

Ceritanya saya menyewa salah satu layanan hosting dari luar negeri. Saya menempatkan beberapa website yang saya kelola di hosting tersebut. Entah kenapa setiap kali saya mencoba mengakses website-website saya yang ada disitu, Indihome lemot, loading websitenya terasa lambat sekali. Butuh waktu sekitar 10-15 detik bagi browser untuk mengakses domain saya.

Saya sempat protes kepada hosting yang saya sewa tersebut. Tetapi mereka selalu menjawab tidak ada masalah dari sisi mereka. “Loadingnya normal saja”, kata mereka.

Lalu saya mencoba membuka website melalui internet Telkomsel Flash, kali ini loading terasa lebih cepat.

“Ada yang ga beres sama Indihome saya nih”, ketus saya.

Entah kenapa untuk mengakses beberapa Website Luar Negeri, Indihome akan terasa lambat sekali. Memang tidak ada masalah jika membuka website-website dari dalam negeri seperti Kaskus, atau Kompas.

Lalu saya berpikir untuk mencari cara untuk mengatasi hal ini.

Dan saya menemukan solusinya!

Solusi Indihome Lemot

Solusinya adalah menggunakan DNS pihak ketiga yang memiliki kualitas yang baik, yaitu DNS 1.1.1.1. dari CloudFlare.

CloudFlare mengklaim DNS mereka adalah yang tercepat di dunia saat ini.

Cara setting DNS CloudFlare di Windows 10

  • langkah pertama adalah dengan mengklik menu Settings > Control Panel > Network and Internet pada komputer maupun laptop dengan sistem operasi windows yang anda gunakan.
  • Selanjutnya pilih menu Network and Sharing Center, kemudia pilih opsi Change Settings Adapter. Maka akan muncul sebuah jendela/ pop up berisi informasi jaringan yang di gunakan. Klik kanan pada jaringan yang tersedia dan pilih menu Properties.
  • Dialog box baru akan tampil, Selajutnya anda tinggal memilih atau mencentang pada opsi Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) kemudian klik Properties.
  • Ubah pengaturan pada menu General dan pilih Obtain DNS server address automatically menjadi Use the following DNS server addresses: kemudian ketik pada Preferred DNS server: 1.1.1.1 dan Alternate DNS server: 1.0.0.1
  • Kemudian klik OK dan Close untuk mengakhiri pengaturan ini. Selanjutnya silahkan restart browser  yang anda gunakan dan DNS 1.1.1.1 milik cloudflaresiap untuk di gunakan.

Mengatasi Indihome lemot

Cara Setting DNS CloudFlare Di Smartphone Android

  • Cara Mempercepat Koneksi Internet dengan menggunakan DNS 1.1.1.1 pada perangkat dengan sistem operasi Android, adalah pastikan perangkat anda tersambung dengan koneksi aktif menggunakan jaringan Wi Fi.
  • Jika sudah tersambung dengan jaringan Wi-Fi yang aktif, selanjutnya pilih menu Settings/Pengaturan selanjutnya pilih menu Koneksi.
  • Pilih pada jaringan Wi-Fi yang aktif yang di sedang di gunakan, selanjutnya tekan dan tahan pada nama jaringan wi-fi yang di gunakan, maka akan muncul pop up baru. kemudian pilih Kelola Pengaturan Jaringan.
  • Ketika mengklik Kelola Pengaturan Jaringan maka akan muncul dua opsi, pilih opsi yang kedua yakni Tampilkan Opsi Lanjutan.
  • Jendela pengaturan baru akan terbuka, kemudia rubah pada pengaturan IP yang semula DHCP menjadi Statis.
  • Pada kolom DNS 1 silahkan hapus isian yang ada dan ganti dengan 1.1.1.1
  • Pada kolom DNS 2 ganti dengan 1.0.0.1
  • Kemudian klik Simpan dan silahkan restart browser yang anda gunakan. Maka DNS milik Cloudflare sudah siap untuk di gunakan dan rasakan perbedaan kecepatan koneksinya.

Nah setelah melakukan hal tersebut, sekarang website saya dapat diakses lebih cepat. Hanya butuh 2-3 detik untuk mengakses domain saya. Semoga bermanfaat.

Membuat Menu di Halaman Admin pada WordPress

Membuat Menu di Halaman Admin pada WordPress – Pada halaman atau ruang admin di website yang menggunakan CMS WordPress terdapat banyak menu-menu disebelah kiri. Kita dapat menambahkan menu-menu sesuai keinginan.

Disini akan dijelaskan tutorial bagaimana cara menambahkan menu sekaligus halamannya pada ruang admin web WordPress.

Membuat Menu Admin pada WordPress

Langkah – langkah sebagai berikut :

  1. Buatlah tema-child pada themes yang digunakan, kemudian buatlah file functions.php atau bisa langsung ditempatkan pada file functions.php pada themes yang Anda gunakan.
  2. Kemudian tulis script dibawah ini kedalam file tersebut:
    // define menu & posisi halaman
    // action function for above hook</em>
    
    function mt_add_pages() {
    
    // Add a new top-level menu (ill-advised):
    add_menu_page(__('Test Toplevel','menu-test'), __('Test Toplevel','menu-test'), 'manage_options', 'mt-top-level-handle', 'mt_toplevel_page','dashicons-editor-paste-word', 5 );
    
    // Add a submenu to the custom top-level menu:
    add_submenu_page('mt-top-level-handle', __('Test Sublevel','menu-test'), __('Test Sublevel','menu-test'), 'manage_options', 'sub-page', 'mt_sublevel_page');
    
    // Add a second submenu to the custom top-level menu:
    add_submenu_page('mt-top-level-handle', __('Test Sublevel 2','menu-test'), __('Test Sublevel 2','menu-test'), 'manage_options', 'sub-page2', 'mt_sublevel_page2');
    }
    
    // daftarkan di admin menu
    // Hook for adding admin menus
    add_action('admin_menu', 'mt_add_pages');
    
    // buat halaman untuk menu tersebut
    
    // mt_toplevel_page() displays the page content for the custom Test Toplevel menu
    function mt_toplevel_page() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Toplevel', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
    // mt_sublevel_page() displays the page content for the first submenu
    // of the custom Test Toplevel menu
    function mt_sublevel_page() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Sublevel', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
    function mt_sublevel_page2() {
    echo "<h2>" . __( 'Test Sublevel2', 'menu-test' ) . "</h2>";
    }
    
  3. Kemudian simpan dan lihatlah tampilan menu yang tadi ditambahkan.

Hasilnya kira-kira seperti gambar dibawah ini

Schema.org dan Hasil Pencarian Lokal Google

“Dengan cara ini Toko offline anda jadi gampang ditemukan oleh orang dengan lokasi terdekat yang menggunakan smartphone dan google”

Saya pernah kehilangan kunci motor kerana terjatuh di jalan saat saya berkendara. Pada saat itu saya kebingungan untuk bagaimana cara mengatasinya.

google localization resultSaya mencoba googling dengan kata kunci “ahli kunci”, google langsung memberikan sugesti lokasi ahli kunci terdekat dengan lokasi saya. Hasilnya lengkap beserta nomor telpon, map, dan alamat.

Akhirnya saya beranjak ke salah satu ahli kunci yang disarankan Google untuk minta dibuatkan kunci baru. Ini merupakan berkah buat si ahli kunci dan saya. Ahli kunci tertolong mendapatkan pembeli dan saya juga tertolong karena bisa mendapatkan gantinya kunci yang hilang.

Apa kesimpulan dari pengalaman saya ini?

Di era digital ini, hampir semua orang memiliki smartphone, dan yang tidak kalah penting google juga sudah mengakomodasi. Maka akan sangat rugi jika kita mempunyai usaha offline tapi tidak kita “onlinekan”. Bayangkan berapa banyak potensi pelanggan yang bisa mampir ke toko offline kita melalui hasil pencarian google.

Supaya ini bekerja, kita perlu memasang informasi toko offline kita yang lengkap ke sebuah website. Tetapi bukan hanya sekedar mengetik informasi toko. Kita juga perlu menyematkan tag microdata ke HTML kita. Microdata ini bertujuan agar google mampu membaca secara spesifik data apa yang kita pasang di website online. Contohnya: Nama Toko, Nomor Telp, Alamat Email, Alamat Toko, dan Map. Jadi Google baru dapat memberikan sugesti mengenai toko kita jika google sudah mengerti data apa saja yang kita berikan kepada Google. Inilah yang google sebutkan sebagai structured data.

Schema_orgBagi anda yang developer atau senang bermain coding, bisa mencari tau apa itu structured data bisa berkunjung ke situs schema.org

Teknis banget yah??

Tenang bagi yang tidak tau teknis, anda cuma perlu mendaftarkan toko offline anda ke situs-situs listing yang sudah menerapkan schema.org pada website mereka. Contohnya: foursquare.com atau makanjogja.com, dan masih banyak yang lainnya. Bisa googling sendiri.

Jika anda sudah mendaftarkan toko anda ke sebuah situs yang sudah menerapkan Google structured data atau schema.org ini, maka siapa saja yang sedang berada di dekat toko anda dan mencari “kata kunci” toko anda maka google akan memberikan nama toko anda di hasil pencarian mereka.

Tutorial Membuat Shortcode di WordPress

WordPress menyediakan sebuah fitur shortcode untuk menambahkan konten pada post/page.

Shortcode adalah sebuah fungsi yang digunakan untuk memberikan konten tambahan yang di proses oleh sistem di belakang layar.

Biasanya shortcode digunakan dengan cara menyelipkan code shortcode di sela-sela artikel atau postingan.

Dengan menambahkan shortcode tertentu di sela-sela tulisan artikel kita, maka sistem akan memproses output atau konten yang ingin ditampilkan kepada pembaca.

Sesuai artinya shortcode atau jalan pintas, digunakan untuk memberikan kemudahan bagi user untuk menampilkan sebuah konten yang rumit atau berulang-ulang hanya dengan 1 baris kode shortcode yang sederhana.

Sebagai contoh: Jika user ingin menulis url sebuah artikel miliknya pada artikel yang lain, ia dapat menggunakan fitur shortcode.

Dibandingkan jika user tersebut harus melakukan copy paste url yang suatu saat bisa saja berubah, maka shortcode bisa memberikan solusi yang dinamis.

Apabila suatu saat url berubah shortcode yang dibuat dengan logika pemrograman dapat dibuat dinamis, bisa menyesuaikan dengan menggantikan url lama dengan url baru.

Contoh penggunaan Shortcode pada WordPress


Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik <a href="[get_permalink id=67]">link ini</a>

Shortcode yang saya gunakan pada contoh di atas adalah [get_permalink id=67]. Dimana id=67 adalah nomor post id artikel yang ingin saya tampilkan url-nya.

Dengan menggunakan contoh seperti diatas, maka akan tampil tulisan seperti berikut ini

Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik link ini

Cara Membuat Shortcode di WordPress untuk mendapatkan url artikel (get permalink)

Tambahkan kode berikut pada functions.php pada folder theme yang anda gunakan.


add_shortcode( 'get_permalink', 'echo_get_permalink' );

function echo_get_permalink( $atts ){
	
	$atts = shortcode_atts( array(
		'id' => ''
	), $atts, 'get_permalink' ); //digunakan untuk memfilter inputan $atts dari user
	
	$post_id=$atts['id'];
	return get_permalink( $post_id );
}

Referensi:
https://codex.wordpress.org/Function_Reference/add_shortcode