Tips SEO untuk WordPress

tips seo untuk wordpress

Gambar 1: SEO WordPress

Bagi anda yang ingin meningkatkan SEO WordPress anda, mungkin artikel berikut ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat bagi anda yang ingin meningkatkan performa ranking website anda di mata search engine.

SEO atau Search Engine Optimization adalah faktor penting yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan visitor kita.

Pada dasarnya Engine WordPress sudah SEO Friendly. Kita hanya perlu memaksimalkannya dengan memberikan penanganan khusus. Selain itu, ada banyak plugin yang disediakan secara gratis untuk membantu kita memaksimalkan SEO website kita.

Secara umum kita dapat memaksimalkan SEO pada 2 cara, yaitu: ON-Page SEO dan OFF-Page SEO.

ON-Page SEO adalah bagaimana cara kita memaksimalkan website kita dari dalam website itu sendiri, sedangkan Off-Page SEO adalah bagaimana kita memaksimalkan SEO dari luar website kita. Contoh Off-Page SEO: memberikan Backlink (link masuk) yang mengarah dari website orang lain ke website yang anda miliki.

Tips yang akan saya jelaskan pada artikel ini lebih condong ke arah on-page SEO atau memaksimalkan website kita dari dalam untuk lebih menarik dimata search engine. Namun pada dasarnya tips berikut bisa anda terapkan untuk meningkatkan ranking website anda.

Tips SEO untuk WordPress

  1. Set permalink untuk lebih SEO Friendly
    Struktur url/permalink WordPress pada saat baru pertama kali di install tidak SEO Friendly. Kita harus mengubah pengaturannya secara manual.

    Caranya: Masuk ke Dashboard->Settings->Permalinks, lalu ganti Common Setting ke Post Name atau jika ingin seperti style url pada blogger bisa set ke Custom Structure dan isikan “/%postname%.html” pada field di sebelahnya. Lalu klik tombol “Save Changes”

  2. Gunakan Theme yang “eye catching” dan SEO Friendly
    Desain theme yang menarik sangat menentukan ranking website anda, walaupun tidak secara langsung. Karena desain yang menarik akan menstimulus pengunjung untuk mau berlama-lama di website anda, Google akan mencatat hal ini dan menaikan ranking anda jika Google merasa website anda menarik bagi pengunjung.

    Faktor lainnya adalah, pilihlah theme yang memiliki struktur tag-tag HTML yang SEO friendly dan sudah menerapkan struktur Schema.org. Schema.org membantu google untuk dapat lebih spesifik membaca informasi dalam website anda, otomatis hal ini dapat mempengaruhi ranking website anda.

    Jika anda mengerti tentang html dan programming, anda bisa mengedit template theme anda secara manual berdasarkan panduan pada Schema.org.

  3. Tingkatkan Site Load Speed
    Kecepatan sebuah website berpengaruh pada user experience yang pada akhirnya akan mempengaruhi google untuk memberikan ranking ada website kita. Engine WordPress terkenal berat dan lambat, tapi kita bisa mengakali hal ini dengan menginstall plugin cache website seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache untuk membantu meningkatkan site load secara signifikan.

    Nonaktifkan plugin-plugin yang tidak terlalu digunakan untuk mengurangi beban server anda. Ini akan berpengaruh langsung pada kecepatan website.

    Bagi anda yang mempunyai budget lebih, mungkin bisa pindah menggunakan jasa hosting premium.

  4. Gunakan konten yang menarik dan bermanfaat
    Content is a king adalah term yang sampai saat ini masih relevan bagi SEO, walau bagaimanapun canggihnya sebuah website, jika user tidak menemukan manfaat ia akan cepat meninggalkan website anda. Ingat google merekam hal ini.
  5. Optimasi Halaman dan Kata Kunci
    Hal ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan plugin SEO seperti: Yoast SEO. Plugin ini dapat membantu anda untuk mengoptimasi halaman website anda dengan lebih mudah. Anda hanya perlu memaksimalkan target kata kunci yang anda kejar pada halaman anda.
  6. Mobile Friendly
    Search Engine khususnya Google akan memberikan ranking lebih baik pada website yang responsive dan Mobile Friendly. Caranya: gunakanlah theme yang responsive. Kabar baiknya kebanyakan theme saat ini sudah responsive, jadi anda tinggal menginstallnya saja.

Woocommerce: Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil

woocommerce mengganti Jumlah Produk

Gambar 1: Contoh tampilan produk menggunakan WooCommerce

Mungkin bagi anda yang mempunyai sebuah online shop berbasis WordPress, pernah berkeinginan untuk mengurangi atau menambahkan jumlah produk yang tampil pada halaman produk Woocommerce. Tips singkat berikut ini boleh dicoba.

Untuk melakukan ini kita akan menggunakan Hooks yang disediakan oleh WooCommerce, yaitu “loop_shop_per_page”. Tetapi kita akan perlu sedikit untuk memodifikasi kode php kita.

Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil Per Halaman

Masuk melalui FTP atau File Manager (cPanel), lalu tambahkan kode dibawah ini pada file functions.php di folder theme yang aktif. Functions.php biasanya terletak pada path berikut “wp-content/themes/folder-theme-anda/functions.php”. Tempatkanlah kode dibawah ini pada baris paling bawah sebelum tanda “?>“.

// Display 24 products per page
add_filter( 'loop_shop_per_page', create_function( '$cols', 'return 24;' ) );

Pada contoh saya, saya menampilkan produk berjumlah 24 buah per halaman. Anda bebas boleh menentukan sendiri berapa angka yang anda perlukan. Semoga bermanfaat.

Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

Website WordPress di Dalam Subdirektori

Gambar 1: Membuat WordPress di Dalam Subdirektori.

Bagi anda yang mempunyai website WordPress dan berkeinginan untuk memiliki copy website WordPress dalam bahasa lain pada subdirektori, mungkin artikel berikut ini penting untuk anda baca.

Apa yang dimaksud subdirektori? Subdirektori adalah sebuah direktori cabang yang berada di dalam direktori induk. Biasanya subdirektori ini diakses dengan menambahkan sebuah query baru di akhir domain anda. Contoh: “www.domain-anda.com/subdirektori/”

Secara default jika kita mengakses halaman url subdirektori dari browser maka WordPress akan menunjuk sebuah halaman atau post. Namun jika tidak ditemukan post apapun yang berkaitan dengan url tersebut, maka biasanya WordPress akan menunjuk halaman 404.

Supaya WordPress dapat membaca website baru kita di dalam subdirektori, kita harus meng-edit file .htaccess di dalam subdirektori tersebut.

Langkah-langkah Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

  1. Login lah kedalam FTP hosting anda.
  2. Buat lah sebuah direktori baru di dalam direktori utama website anda. Contohnya buatlah direktori baru dan beri nama “en”. Pada contoh ini anda berencana membuat website WordPress baru berbahasa inggris. Yang nantinya pengunjung luar negri bisa mengakses website anda yang berbahasa inggris melalui subdirektori en pada “http://domain-anda.com/en/”.
  3. Install WordPress baru, atau copy WordPress lama anda ke dalam direktori yang baru dibuat. Jika anda melakukan copy site, pastikan anda juga mengcopy database website lama dan menempatkannya di database baru. Sesuaikan settingan di wp-config.php dan tambahkan script dibawah ini pada wp-config.php.
    define('WP_HOME','http://domain-anda.com/en/');
    define('WP_SITEURL','http://domain-anda.com/en/');
    
  4. Edit file .htaccess yang terletak di dalam subdirektori anda. Ubahlah code yang sebelumnya seperti ini:
    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Menjadi seperti ini:

    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /en/
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /en/index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Pada contoh script diatas, kita telah mengarahkan index.php ke dalam subdirectory ‘en’. Ini berfungsi agar browser membaca file index.php pada subdirektori.

Ini adalah tutorial sederhana yang dapat memberikan anda solusi cepat. Sebenarnya ada cara lain yang mungkin lebih rumit, tetapi dapat meng-integrasikan sistem antara WordPress yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat saling terhubung. Fitur ini dinamakan Multi-Site. Pada kesempatan berikutnya saya akan mencoba membahas fitur Multi-Site ini. Terima kasih.

Cara Membuat Website WordPress Versi Mobile

cara membuat website wordpress versi mobile

Gambar 1: Mobile Friendly Site.

Memiliki sebuah website yang mobile friendly adalah sebuah syarat mutlak untuk saat ini.

Jika kita melihat data statistik pengunjung yang mengunjungi website kita, sebagian besar adalah pengguna smartphone. Pengunjung mobile kira-kira memiliki persentase sebesar 60% – 80%.

Tentunya akan sangat disayangkan jika pengunjung yang menggunakan smartphone tiba-tiba melakukan close website anda, karena tampilan website anda ‘tidak nampak’ pada layar smartphone nya.

Apalagi Google pada saat ini men-syaratkan sebuah website harus responsive agar di-ranking dengan lebih baik.

Bagi anda yang sudah terlanjur nyaman menggunakan template lama yang static, mungkin inilah saatnya mengganti theme anda dengan yang responsive.

Apa sih yang dimaksud website yang responsive atau mobile friendly? Responsive dalam hal ini adalah kemampuan website untuk menyesuaikan panjang ukuran website dengan panjang layar yang sedang pengunjung gunakan.

Jika anda mengunjungi sebuah website dari PC dan dari smartphone dan tampilan website tersebut dapat berubah menyesuaikan panjang layar anda, maka website tersebut sudah bisa di katakan responsive.

Khusus bagi anda pengguna WordPress, bagaimana sih caranya agar website kita bisa responsive atau mobile friendly. Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mengetahui dan menginstall theme yang responsive.

Bagi anda yang menginstall theme dari menu appearance pada Dashboard atau anda yang menggunakan theme premium berbayar, tidak perlu kawatir. Hampir semua theme yang disediakan disitu sudah responsive.

Namun bagi anda yang masih mencari-cari theme gratisan di google, tips berikut patut diikuti.

Langkah-langkah membuat website wordpress versi mobile

  1. Anda harus sudah memiliki sebuah website menggunakan WordPress tentunya.
  2. Silakan googling kata kunci “Free responsive wordpress theme” atau bisa juga kata kunci lain sesuai yang anda inginkan.
  3. Akan muncul banyak sekali hasil pencarian. Silakan website apapun yang anda mau.
  4. Biasanya akan muncul list theme yang bisa anda download beserta link demo-nya. Kliklah link demo pada desain theme yang anda sukai. Tunggu sampai halaman demo muncul.
  5. Inilah bagian terpenting, karena anda harus mengecek secara manual apakah theme tersebut sudah responsive atau belum. Caranya tekan CTRL + Scroll UP / CTRL + Scroll Down untuk memperbesar atau memperkecil layar. Lihatlah dengan detail setiap pergerakan panjang website. Apakah ada detail yang terlewatkan pada setiap perubahan resolusi layar. Biasanya akan ada bug atau kerusakan yang nampak ketika kita melakukan tes ini pada theme yang kurang baik. Maklum saja si pembuat Theme juga manusia, apalagi ini gratisan (theme premium biasanya sudah responsive dan lebih rapi)
  6. Ketika anda sudah menemukan pilihan yang responsive. Downloadlah file theme tersebut.
  7. Ketika anda sudah memiliki file theme (biasanya berbentuk zip). Masuklah ke Dashboard WordPress anda.
  8. Klik menu Appearance->Theme. Lalu klik “Add New”. Lalu klik “Upload Theme”.
  9. Akan disediakan form untuk mengupload. Pilihlah file theme yang anda download tadi, lalu klik “Install Now”.
  10. Active kan theme yang baru anda Install tersebut.
  11. Sekarang tampilan website anda sudah berubah. Semoga bermanfaat.

Cara Mengganti Avatar WordPress

Untuk mengganti avatar WordPress tidak dilakukan dari situs WordPress itu sendiri, melainkan menggunakan aplikasi pihak ke-3 yang bernama Gravatar.

Gravatar adalah sebuah situs yang menyediakan layanan foto profil/avatar bagi semua orang secara global.

Jadi jika email anda sudah terdaftar di Gravatar dan ketika suatu saat anda memberikan komentar pada sebuah blog WordPress menggunakan email tersebut, maka foto profil/avatar anda akan otomatis muncul di dalam komentar anda.

Ini berlaku secara global ke seluruh blog WordPress atau website-website yang menggunakan layanan Gravatar.

Langsung saja ke tutorialnya:

Cara Mengganti Avatar WordPress Menggunakan Gravatar

  1. Masuk ke situs https://en.gravatar.com/
    gravatar homepage

    Gambar 1: Homepage Gravatar

  2. Klik “Sign In” pada sudut kanan atas.
  3. Jika email anda sudah terdaftar di wordpress.com Langsung saja melakukan Log In. Jika belum, klik “Create an Account” untuk mendaftarkan email anda.
  4. Proses Registrasi (lewati proses ini jika anda sudah melakukan log in). Isikan email, username, dan password anda lalu klik “Sign Up”. Ikuti prosesnya.
  5. Jika sudah terdaftar dan sudah melakukan Log In. Maka saat ini anda berada di dalam dashboard Gravatar. Selanjutnya klik menu “My Profile” lalu klik “Photo Gallery” di menu sebelah kanan.
  6. Klik “Add New Image…”. Lalu uploadlah profil picture anda di menu yang di sediakan.
  7. Sekarang profile WordPress anda sudah memiliki avatar.
    test-comment-gravatar

    Gambar 2: Tampilan avatar pada komentar blog WordPress

Demikian adalah tutorial cara mengganti avatar wordpress. Semoga bermanfaat.

Apa itu WooCommerce?

apa itu woocommerce?

Gambar 1: Contoh tampilan produk menggunakan WooCommercce

Apa itu WooCommerce? – Bagi anda yang sering bermain toko online dengan WordPress mungkin tidak asing lagi dengan plugin ajaib yang satu ini.

Ya, WooCommerce adalah sebuah plugin yang di buat oleh WooThemes. Sebuah perusahaan eCommerce yang bergerak dibidang penjualan themes khusus WordPress.

Tidak hanya menyediakan themes premium bagi WordPress, WooThemes juga menyediakan sebuah plugin yang dapat menyulap WordPress menjadi sebuah eCommerce yang canggih dan memiliki fitur-fitur lengkap layaknya situs-situs eCommerce besar.

Cukup dengan menginstall plugin WooCommerce ke dalam sistem WordPress dan melakukan beberapa pengaturan maka situs WordPress anda siap dijadikan online shop yang mampu melakukan transaksi otomatis.

Kabar baiknya plugin secanggih WooCommerce ini dihargai $0 alias gratis. Tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk memasangnya.

Walaupun gratis, untuk menginstall add-on yang menambah fitur-fiturnya biasanya tidak gratis. Namun jika bagi anda yang mengerti programming khususnya WordPress, WooCommerce sudah menyediakan banyak sekali Hook yang dapat kita modifikasi sehingga situs eCommerce kita dapat kita tambahkan apapun yang kita mau.

Dalam hal ini penulis sendiri juga sudah berpengalaman mengedit-edit WooCommerce atas permintaan klien, misalnya menghubungkan WooCommerce dengan aplikasi pihak ke-3 mengunakan API, contohnya: Barcloud, Zapier, Infushion Soft. Maaf penulis promosi sedikit 🙂

Kita lanjutkan kembali.

Fitur-fitur WooCommerce

Secara default WooCommerce menyediakan fitur-fitur standar yang dibutuhkan sebuah toko online. User bisa menambah produk, mengupload gambar produk, mengatur currency, dan lain-lain.

Secara umum saya akan jelaskan fitur-fitur inti pada WooCommercce:

  1. Product Management.

    User bisa menambah produk, menghapus atau mengubah produk yang sudah ada. Di dalam setiap produk user bisa berikan variasi seperti warna, ukuran, dll.
    User juga bisa memberikan harga asli ataupun diskon.
    User juga bisa mengupload gambar, atau memberikan deskripsi pada produk. Untuk memanage stok, user pun dapat mengatur jumlah stok atau memberi berat dan volume bagi produk yang berupa barang.

  2. Shopping Cart.

    Shopping Cart atau keranjang belanja berfungsi untuk menyimpan barang yang ingin di beli. Jika pengunjung ingin membeli sebuah produk, ia tinggal menambahkan produk tersebut ke dalam keranjang belanja.

  3. Fungsi Checkout.

    Checkout adalah fungsi yang vital, karena transaksi terjadi pada proses checkout.
    Pada saat checkout, pembeli bisa mengisi nama, alamat, atau melihat rincian biaya yang harus dibayarkan. Setelah melakukan checkout pembeli akan dibawa kehalaman pembayaran (tergantung metode pembayaran yang anda sediakan).
    Anda dapat menambahkan metode pembayaran misalnya PayPal atau Bank Transfer pada checkout melalui menu pengaturan WooCommerce.

WooCommerce tidak hanya bisa menjual produk-produk berupa barang/jasa, tetapi bisa juga untuk produk digital seperti eBook, plugins, atau themes.

Setelah proses checkout dan pelunasan, pembeli akan mendapatkan akses untuk mendownload produk digital tersebut.

Sekian informasi mengenai WooCommerce. Semoga bermanfaat.

Cara Install Plugin WordPress

Cara Install Plugin WordPress – WordPress adalah sebuah CMS yang canggih.

Banyak sekali beterbaran diluar sana plugin-plugin baik gratis maupun berbayar.

Namun bagaimanakah caranya agar sebuah plugin dapat kita pasangkan pada website WordPress kita.

Pada dasarnya sebuah plugin akan otomatis aktif jika folder induk plugin berada di dalam direktori ‘site/wp-content/plugins’.

Jadi intinya plugin yang di install harus berada pada direktori ‘plugins’ agar plugin tersebut terdeteksi oleh sistem WordPress.

Cara Install Plugin WordPress

Ada 3 cara untuk menambahkan plugin pada WordPress:

  1. Search dan Install. Untuk melakukan ini masuk ke dalam dashboard, lalu klik menu Plugins->Add New. Ketikan kata kunci di dalam kolom pencarian (Search Plugins), lalu tekan enter. Setelah muncul list hasil pencarian, klik “Install Now” pada plugin yang ingin ditambahkan.
    cara install plugin wordpress: Search dan Install

    Gambar 1: Search dan Install

  2. Upload dan Install. Di dalam dashboard, masuk ke Plugins->Add New->Upload Plugin. Setelah masuk ke dalam form upload. Klik browse, dan cari lah file plugin yang ingin di upload (zip extention), lalu klik “Install Now”.
    cara install plugin wordpress: Upload dan Install

    Gambar 2: Browse dan Install

  3. Manual Install. Lakukan ini melalui FTP atau File Manager pada Cpanel. Upload-lah folder utuh plugin yang sudah di extract (apabila masih berbentuk zip file) ke dalam direktori plugins yang terletak di dalam direktori wp-content
    cara install plugin wordpress: Manual Install

    Gambar 3: Manual Install

Setelah Plugin terbaca oleh sistem, anda tinggal masuk ke dashboard->Plugins, lalu klik “Activate” untuk plugin yang sudah terinstall ke dalam sistem.

Demikianlah langkah mudah untuk menginstall Plugin ke dalam sistem WordPress.

Tutorial Membuat Shortcode di WordPress

WordPress menyediakan sebuah fitur shortcode untuk menambahkan konten pada post/page.

Shortcode adalah sebuah fungsi yang digunakan untuk memberikan konten tambahan yang di proses oleh sistem di belakang layar.

Biasanya shortcode digunakan dengan cara menyelipkan code shortcode di sela-sela artikel atau postingan.

Dengan menambahkan shortcode tertentu di sela-sela tulisan artikel kita, maka sistem akan memproses output atau konten yang ingin ditampilkan kepada pembaca.

Sesuai artinya shortcode atau jalan pintas, digunakan untuk memberikan kemudahan bagi user untuk menampilkan sebuah konten yang rumit atau berulang-ulang hanya dengan 1 baris kode shortcode yang sederhana.

Sebagai contoh: Jika user ingin menulis url sebuah artikel miliknya pada artikel yang lain, ia dapat menggunakan fitur shortcode.

Dibandingkan jika user tersebut harus melakukan copy paste url yang suatu saat bisa saja berubah, maka shortcode bisa memberikan solusi yang dinamis.

Apabila suatu saat url berubah shortcode yang dibuat dengan logika pemrograman dapat dibuat dinamis, bisa menyesuaikan dengan menggantikan url lama dengan url baru.

Contoh penggunaan Shortcode pada WordPress


Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik <a href="[get_permalink id=67]">link ini</a>

Shortcode yang saya gunakan pada contoh di atas adalah [get_permalink id=67]. Dimana id=67 adalah nomor post id artikel yang ingin saya tampilkan url-nya.

Dengan menggunakan contoh seperti diatas, maka akan tampil tulisan seperti berikut ini

Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik link ini

Cara Membuat Shortcode di WordPress untuk mendapatkan url artikel (get permalink)

Tambahkan kode berikut pada functions.php pada folder theme yang anda gunakan.


add_shortcode( 'get_permalink', 'echo_get_permalink' );

function echo_get_permalink( $atts ){
	
	$atts = shortcode_atts( array(
		'id' => ''
	), $atts, 'get_permalink' ); //digunakan untuk memfilter inputan $atts dari user
	
	$post_id=$atts['id'];
	return get_permalink( $post_id );
}

Referensi:
https://codex.wordpress.org/Function_Reference/add_shortcode

Ajax WordPress Tutorial

Bagaimana cara menggunakan Ajax di WordPress? Mungkin artikel ini dapat membantu anda untuk mengimplementasikan ajax pada wordpress.

Terutama bagi anda yang baru saja belajar dalam mendevelop sebuah theme atau plugin, artikel ini mungkin sangat diperlukan.

Penjelasan Mengenai Ajax WordPress Tutorial

Sebenarnya WordPress sudah menyediakan API bagi developer yang ingin menambahkan fitur Ajax pada plugin/theme yang mereka buat.

Jadi developer sudah dibekali fitur untuk mengintegrasikan fitur ajax langsung kedalam sistem WordPress, hanya saja developer perlu mengetahui hook apa saja yang di perlukan untuk menggunakannya.

Tanpa bertele-tele, saya akan memberikan contoh penggunaan Ajax sederhana pada sebuah plugin WordPress.

Untuk mengaktifkan fitur ajax kita perlu menjalankan fungsi ajax kita pada 2 jenis action yaitu:

1. wp_ajax_[nama fungsi]: Ajax hanya dijalankan ketika user telah login
2. wp_ajax_nopriv_[nama fungsi] : Ajax dijalankan tanpa harus user melakukan login

Contoh penggunaan Action WP Ajax untuk membuat user baru pada WordPress

add_action( 'wp_ajax_create_user_example', 'create_user' );
add_action( 'wp_ajax_nopriv_create_user_example', 'create_user' );

function create_user(){
	if ( isset($_REQUEST) ) {
		$user_name = $_REQUEST['user_name'];
		$user_email = $_REQUEST['user_email'];
		$user_id = username_exists( $user_name );
		if ( !$user_id and email_exists($user_email) == false ) {
			$random_password = wp_generate_password( $length=12, $include_standard_special_chars=false );
			$user_id = wp_create_user( $user_name, $random_password, $user_email );
			$result['user_id'] = $user_id;
			wp_json_encode($result);
		}
		
		die();
	}
}

sedangkan untuk memanggil action wp ajax kita harus mendeklarasikan fungsi ajax kita menggunakan jQuery, contohnya:

var data = {
		action: 'create_user_example',
		'user_name': jQuery('#user_name'),					
		'user_email': jQuery('#user_email'),					
	};

jQuery.ajax({
	type: 'POST',
	dataType : 'json',
	url: deczen_example.ajaxUrl,
	data: data,
	success: function( response ) {			
		if( response['user_id'] ){
			alert( 'user with id: '+ response['user_id'] +' was added as new user' );
		}
	}
});

Namun sebelum kita dapat menjalankan script-script di atas, kita perlu mendeklarasikan ajaxUrl terlebih dahulu. Berikut adalah contohnya:

add_action( 'wp_enqueue_scripts', 'enqueue_script' );

function enqueue_script(){
	$localize = array('ajaxUrl'=> admin_url().'admin-ajax.php');
	wp_localize_script('jquery','deczen_example',$localize);
}

Demikianlah tutorial singkat cara menggunakan ajax pada WordPress. Semoga bermanfaat.

Referensi:
https://codex.wordpress.org/Plugin_API/Action_Reference/wp_ajax_%28action%29
https://codex.wordpress.org/AJAX

WordPress Adalah? Seluk Beluk dan Pengertian WordPress

wordpress adalah Bagi anda seorang blogger mungkin tidak asing lagi jika anda mendengar istilah “WordPress”. ya, WordPress adalah platform yang awal mulanya di gunakan sebagai blog.

Tetapi seiring dengan perkembangannya, WordPress berkembang menjadi CMS yang canggih dan mampu di kustomisasi untuk keperluan website yang lebih rumit seperti eCommerce, perbankan, media, real estate, dsb.

CMS adalah singkatan dari Content Management System, yaitu perangkat lunak yang dibuat untuk mempermudah user untuk memanage konten sebuah situs, seperti menambah, mengubah, atau menghapus sebuah konten, mengganti tampilan antarmuka website (theme) serta menambahkan fitur-fitur baru yang tidak ada sebelumnya (plugin).

Semua dapat di lakukan dengan mudah tanpa anda harus mengerti seluk beluk programming, kurang lebih sama seperti halnya anda mengutak-atik Android, contoh: mengganti wallpaper atau menambahkan apps pada smartphone anda.

Tidak seperti pesaingnya Blogger, WordPress merupakan platform yang Open Source, yang artinya kode-kode penyusun perangkat lunak-nya dapat di lihat siapa saja.

 

Asal Usul WordPress

WordPress diciptakan pertama kali oleh Matt Mullenweg and Mike Little pada tahun 2003 lalu.

WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi.

Sedangkan nama “WordPress” sendiri diusulkan oleh Christine Selleck selaku teman dari Matt Mullenweg.

Pada tahun 2004, Plugin WordPress diperkenalkan untuk pertama kalinya.

Baru pada tahun 2005 theme untuk WordPress diciptakan.

Dengan perkembangannya, seiring waktu pengguna WordPress semakin banyak hingga puluhan juta website di seluruh dunia.

WordPress menjadi sebuah CMS yang paling banyak digunakan hingga saat ini.

 

Jenis-Jenis WordPress

WordPress ada dua jenis, yang komersil dan yang gratis.

Yang komersil dapat di akses melalui situs wordpress.com dan yang gratis dan open source dapat di download dari wordpress.org.

Untuk yang versi komersil, user dapat menggunakan layanannya dengan gratis, namun untuk fitur-fitur yang lebih advance baru bisa di gunakan ketika user mengupgrade account-nya ke versi yang berbayar.

Sedangkan untuk versi yang open source, user dapat mengutak atik website nya sesuka hati tanpa dibebankan biaya apapun (kecuali domain dan hosting).

Perbedaan antara yang versi komersil dan yang gratis adalah: untuk versi komersil, user menggunakan fasilitas dan layanan hosting langsung dari WordPress sendiri sebagai penyedia layanan, sedangkan yang gratis kita harus menyediakan hosting atau domain sendiri, akan tetapi untuk versi yang gratis kita memiliki kontrol secara penuh untuk mengubah source code.

Bagi anda yang memerlukan website yang lebih dari sekedar blog, saya sarankan anda menggunakan versi yang open source.

 

Kenapa WordPress Sangat Populer?

Ketika anda bertanya kenapa harus menggunakan WordPress?

banyak sekali CMS lain di luar sana yang bisa menjadi pilihan anda, tapi kenapa harus WordPress. Kembali lagi semua tergantung pilihan, tetapi saya pribadi menyarankan WordPress jika anda membutuhkan solusi website yang kuat dan kokoh, dan tanpa perlu repot memikirkan development yang rumit, serta dimanjakan oleh puluhan ribu plugin dan theme gratis untuk melengkapi fitur website anda.

Ada banyak sekali support-support dan informasi yang betebaran di dunia maya mengenai WordPress baik yang gratis maupun berbayar.

Oleh karena itu lah WordPress menjadi sangat populer, kuncinya adalah pada kemudahan dan kelengkapan supportnya.

 

Referensi:
https://codex.wordpress.org/History
https://id.wikipedia.org/wiki/WordPress
http://trends.builtwith.com/cms