Tutorial Membuat Shortcode di WordPress

WordPress menyediakan sebuah fitur shortcode untuk menambahkan konten pada post/page.

Shortcode adalah sebuah fungsi yang digunakan untuk memberikan konten tambahan yang di proses oleh sistem di belakang layar.

Biasanya shortcode digunakan dengan cara menyelipkan code shortcode di sela-sela artikel atau postingan.

Dengan menambahkan shortcode tertentu di sela-sela tulisan artikel kita, maka sistem akan memproses output atau konten yang ingin ditampilkan kepada pembaca.

Sesuai artinya shortcode atau jalan pintas, digunakan untuk memberikan kemudahan bagi user untuk menampilkan sebuah konten yang rumit atau berulang-ulang hanya dengan 1 baris kode shortcode yang sederhana.

Sebagai contoh: Jika user ingin menulis url sebuah artikel miliknya pada artikel yang lain, ia dapat menggunakan fitur shortcode.

Dibandingkan jika user tersebut harus melakukan copy paste url yang suatu saat bisa saja berubah, maka shortcode bisa memberikan solusi yang dinamis.

Apabila suatu saat url berubah shortcode yang dibuat dengan logika pemrograman dapat dibuat dinamis, bisa menyesuaikan dengan menggantikan url lama dengan url baru.

Contoh penggunaan Shortcode pada WordPress


Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik <a href="[get_permalink id=67]">link ini</a>

Shortcode yang saya gunakan pada contoh di atas adalah [get_permalink id=67]. Dimana id=67 adalah nomor post id artikel yang ingin saya tampilkan url-nya.

Dengan menggunakan contoh seperti diatas, maka akan tampil tulisan seperti berikut ini

Untuk dapat menuju artikel sebelumnya, klik link ini

Cara Membuat Shortcode di WordPress untuk mendapatkan url artikel (get permalink)

Tambahkan kode berikut pada functions.php pada folder theme yang anda gunakan.


add_shortcode( 'get_permalink', 'echo_get_permalink' );

function echo_get_permalink( $atts ){
	
	$atts = shortcode_atts( array(
		'id' => ''
	), $atts, 'get_permalink' ); //digunakan untuk memfilter inputan $atts dari user
	
	$post_id=$atts['id'];
	return get_permalink( $post_id );
}

Referensi:
https://codex.wordpress.org/Function_Reference/add_shortcode

WordPress Hooks: Mengenal Action dan Filter pada WordPress

wp-hooks-image

Gambar 1: Ilustrasi WordPress Hooks

Dari sebuah Ide bahwa user boleh mengubah data yang akan di munculkan pada website/blog berbasis wordpress, maka peran WordPress Hooks akan sangat dibutuhkan disini.

Apa yang dimaksud dengan WordPress Hooks? Hooks adalah API WordPress yang memungkinkan user/developer mengubah data yang diproses/ditampilkan pada website tanpa harus merubah struktur kode aslinya.

Hooks terdiri dari 2 jenis yaitu Action dan Filter. Action bersifat tidak mengembalikan nilai, sedangkan filter mengembalikan nilai.

Biasanya Action digunakan untuk menambahkan sebuah proses, sedangkan Filter berfungsi untuk merubah/atau memodifikasi nilai dari sebuah proses. pada contoh nyata Action dan Filter dapat di gambarkan sebagai berikut:

Contoh Kasus Penggunaan WordPress Action dan Filter

Action:
Developer ingin menambahkan tombol register facebook pada halaman register wordpress. User dapat menggunakan Action yang di sediakan oleh halaman register wordpress.
Filter:
User ingin memberikan harga khusus pada produk WooCommerce pada kamis atau minggu. User dapat memanfaatkan Filter yang di sediakan plugin WooCommerce untuk memodifikasi harga yang hanya di jalankan pada hari kamis atau minggu.

Deklarasi dan Penggunaan Action dan Filter

Action dan Filter hanya dapat di gunakan jika nama Action/Filter sudah di deklarasikan pada source code sebelumnya. Untuk mendeklarasikan nama Action/filter digunakan fungsi berukut:

Action:
do_action();
Filter:
apply_filters();

Untuk menggunakan Action dan Filter yang sudah dideklarasikan sebelumnya digunakan fungsi berikut:

Action:
add_action();
Filter:
add_filters();

Contoh Source Code Action dan Filter WordPress

Source Code Action

echo "Konten sebelum action";

do_action( 'tambahkan_konten' );

untuk memanggilnya kita menggunakan code seperti berikut:

add_action( 'tambahkan_konten', 'nama_fungsi_pemanggil' );

function nama_fungsi_pemanggil(){
? echo "Konten ini ditambahkan menggunakan action";
}

Maka yang akan tampil pada layar adalah:

Konten sebelum action
Konten ini ditambahkan menggunakan action

Source Code Filter

$data = 100;

echo "Data sekarang adalah : ". apply_filters( 'ganti_data', $data );

untuk melakukan filter adalah demikian:

add_filter( 'ganti_data', 'fungsi_ganti_data' );

function fungsi_ganti_data( $data ){

? $data+=100;

? return $data;
}

Maka hasilnya akan seperti ini:

Data sekarang adalah : 200

Demikian adalah tutorial singkat bagaimana cara menggunakan WordPress Hooks yang berupa Action dan Filter. Semoga bermanfaat.

Referensi:
https://codex.wordpress.org