Cara Mengetahui Versi WordPress Kita

WordPress adalah sebuah CMS yang selalu memperbaharui nomor versi ketika rilis versi terbaru . Setiap versi baru biasanya ada perbedaan dengan versi yang lama. Oleh karena itu kadang ada plugin yang dapat bekerja hanya ada versi tertentu. Kondisi ini memaksa blogger untuk mengetahui versi apa yang sebenarnya sedang ia gunakan.

Namun ada beberapa blogger yang masih bingung untuk mengetahui versi apa sih sebenarnya WordPress yang sedang ia gunakan. Untuk itulah artikel ini saya buat

Kenapa kita harus mengetahui versi WordPress kita?

– Setiap kita menginstall theme atau plugin yang kita download entah darimana, terkadang terkendala pada versi apa WordPress yang kita gunakan. Untuk menangani hal ini, kita harus mengecek versi WordPress kita terlebih dahulu, baru kita dapat mengambil tindakan. Entah kita mendowngrade WordPress kita, atau menunggu versi terbaru dari Plugin tersebut.

Ada 2 cara sederhana agar kita dapat mengetahui versi WordPress kita, yaitu: Melihat file version.php dan melihat langsung melalui Dashboard.

Cara 1: Check file version.php

Masuk melalui FTP atau file manager (cPanel) dan masuk ke root directory WordPress anda, lalu masuk directory wp-includes. Dan bukalah file bernama version.php. Maka anda akan melihat versi WordPress pada baris paling atas.

wp-version

Gambar 1: cara mengetahui versi wordPress kita melalui version.php

Cara 2: Check Dashboard

Cara ini sangat simple, yaitu login kedalam Dashboard WP anda. Lalu arahkan layar ke sudut kanan bawah, maka akan tampil tulisan versi WordPress disitu.

version-wp2

Gambar 2: cara mengetahui versi wordPress kita melalui Dashboard WP

Cara Mengetahui Theme WordPress Orang Lain dan Menirunya

Sederhananya kita ingin mengetahui theme apa yang digunakan oleh sebuah website. Theme tersebut sangat menarik sehingga kita juga ingin menginstallnya di WordPress kita. Tetapi bagaimana caranya kita dapat mengetahui Theme yang digunakan website tersebut jika kita tidak bisa login sebagai admin?

Saya akan membagikan tips sederhana untuk menemukan theme apa yang digunakan website WordPress orang lain.

Berikut adalah caranya:

2 Cara Mengetahui Theme WordPress Orang Lain

Cara 1: Manual Check

Cara sederhana dengan mengecek secara manual adalah dengan cara mengetahui posisi letak style.css yang di gunakan oleh website WordPress tersebut ada dimana. style.css adalah file yang wajib dimiliki oleh sebuah theme, jadi dengan melacak letak file style.css ini kita dapat mengetahui nama folder theme yang digunakan.

Contoh: www.deczen.com

Caranya buka website yang ingin di periksa menggunakan browser Chrome. Tekan F12 pada keyboard untuk memunculkan kotak DevTools , lalu klik tab Sources, ketika tab Sources sudah terbuka tekan tombol CTRL + O untuk mencari file, lalu ketik “style.css”. Akan muncul path atau letak file style.css pada theme yang sedang aktif. Pada contoh kasus yang saya gunakan, deczen.com menggunakan theme dengan nama folder “alexandria”.

theme-check-browser

Gambar 1: Contoh hasil pencarian file style.css

Sekarang gunakan kata “alexandria” tadi untuk mencari nama theme tersebut di google. Ketiklah kata kunci “alexandria WordPress theme demo”. Akan ada list WordPress theme yang muncul di halaman pencarian google, pilihlah yang relevan dengan pencarian Anda. Anda dapat menggunakan Theme tersebut di website Anda. Tapi jika Theme tersebut berbayar, berarti Anda harus merogoh kocek lebih untuk mendownload dan menggunakannya 🙂

Cara 2: Using Tool

Cara ini adalah yang paling mudah dan simple. Tinggal kunjungi website ini wpthemedetector.com. Lalu isikan nama domain yang ingin anda periksa di kolom “Site to check” dan tekan Enter. Maka Tool tersebut akan menemukan dan menampilkan Theme yang anda cari dengan otomatis.

wpthemedetector

Gambar 2: Contoh hasil pencarian menggunakan tool wpthemedetector.com

Demikianlah tips mudah dan singkat tentang cara mengetahui Theme WordPress orang lain. Semoga bermanfaat.

Ingin Blog Lebih Komunikatif? Simak Cara Pasang Disqus di WordPress Berikut Ini

cara pasang disqus di wordpress

Gambar 1: Contoh tampilan komentar Disqus pada Blog

Ingin komentar pada blog anda lebih komunikatif dan menarik? Gunakan Disqus! Disqus adalah platform yang khusus menyediakan layanan komentar pada website.

Semua komentar terhubung kedalam server Disqus dan dapat diakses dari mana saja. Sistem komentar disqus ini bisa di integrasikan dengan komentar pada WordPress anda. Jangan kawatir kehilangan komentar-komentar lama anda ketika anda mengganti form komentar anda dengan menggunakan Disqus.

Untuk memasang Disqus ke dalam WordPress kita, kita harus menginstall plugin Disqus Comment System yang di buat oleh Disqus sendiri. Selain itu agar layanan komentar Disqus dapat berjalan dan tampil pada halaman website kita, kita terlebih dahulu harus terdaftar pada sistem Disqus. Bagaimana langkah-langkahnya? Saya jelaskan secara rinci dan singkat pada keterangan dibawah ini:

Cara pasang Disqus di WordPress

  1. Masuk ke Dashboard. Klik Plugins->Add New.
  2. Masukan kata kunci “Disqus Comment System” pada pencarian dan tekan enter.
  3. Akan tampil list Plugin yang bisa anda install, Pilihlah Plugin yang berjudul “Disqus Comment System” lalu klik Install Now.
  4. Aktifkan plugin yang baru terinstall dengan klik Activate Plugin.
  5. Kembali ke Dashboard Lalu klik Comments->Disqus.
  6. Disqus perlu menyesuaikan siste database WordPress anda, caranya klik Upgrade.
  7. Disqus akan meminta username/email dan password Disqus anda. Daftarkan diri anda dahhulu ke Disqus (jika belum punya).
  8. Untuk mendaftar ke Disqus, masuklah ke Disqus Registration. Lalu isi data anda dan klik Sign Up. Jika anda sudah terdaftar lewati proses ini, dan login lah.
  9. Proses selanjutnya adalah mendaftarkan situs anda pada Disqus. Masuk ke Disqus Create Site. Isikan data situs anda pada form yang disediakan. Klik Next untuk menyimpan. Data situs anda sudah tersimpan.
  10. Kembali ke Dashboard WordPress. Klik Comments->Disqus. Lalu isikan username/email dan password Disqus anda. Lalu klik Next
  11. Lalu pilihlah situs yang baru anda daftarkan di Disqus. Klik Next.
  12. Sekarang Disqus sudah tampil di halaman artikel anda

Semoga artikel ini bermanfaat.

Kesal karena code terhapus saat update plugin WordPress? Begini cara menghindarinya

menghindari auto update wordpress

Gambar 1: Ilustrasi anti auto update

Auto update adalah sebuah fitur yang dimiliki oleh WordPress. Fitur ini akan mengecek update-an plugin atau theme yang anda gunakan, ketika plugin atau theme yang anda gunakan telah memiliki versi yang baru, WordPress dengan otomatis mengupdate Plugin dan Theme anda tanpa anda minta.

Hal ini kadang mengesalkan bagi anda yang sudah susah payah melakukan custom plugin atau custom theme, tetapi tiba-tiba code anda tersebut tertimpa update terbaru.

Dan dalam sekejap saja pengaturan penting anda hilang, apalagi kalau anda tidak memiliki backup. Duh!!!

Oleh karena itu untuk mengantisipasi kasus tak terduga seperti ini, penting bagi kita untuk selalu melakukan backup website kita secara berkala.

Menghindari auto update WordPress

kembali lagi pada topik kita. Jika kita tidak ingin hal ini terjadi pada website kita. Untuk menghindari auto update wordpress maka lakukanlah langkah pencegahan. Bagaimana caranya?

Pertama kita harus memahami dulu hal ini. WordPress melakukan prosedur update dengan melakukan pengecekan versi Plugin/Theme. Jika versi yang anda gunakan lebih jadul daripada yang ada di server WordPress, maka WordPress akan menginstruksikan sistem untuk melakukan update.

Jika anda sudah tahu hal itu, maka yang perlu kita lakukan adalah, akalin si WordPress. Jangan biarkan WordPress mengetahui plugin/theme yang kita pakai sudah jadul. Caranya, naikan saja versi yang tertulis pada source code plugin/theme anda.

Contohnya:

Disable auto update pada plugin

Ubahlah code version pada script pada file utama plugin seperti di bawah ini

/**
 * Plugin Name: XXX Plugin
 * Plugin URI: http://xxxplugin.com
 * Description: This is description
 * Version: 1.0.0
 * Author: xxx author
 */

menjadi seperti ini:

/**
 * Plugin Name: XXX Plugin
 * Plugin URI: http://xxxplugin.com
 * Description: This is description
 * Version: 999
 * Author:  xxx author
 */

Disable auto update pada theme

Ubahlah code version pada style.css pada theme folder seperti di bawah ini

/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 1.0
*/

menjadi seperti ini:

/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 999
*/

Bagaimanapun cara ini memang bisa mencegah plugin/theme kita di update secara otomatis oleh WordPress, tetapi memang ada kekurangannya. Yaitu plugin kita jadi tidak uptodate lagi, alias ketinggalan zaman. Tetapi itu memang resiko bagi kita yang melakukan modifikasi pada plugin/theme orang lain.

Memang ada cara yang lebih aman untuk melakukan modifikasi tanpa harus kita merubah source code asli pada plugin/theme, yaitu dengan menggunakan WordPress Hooks. Apa itu WordPress Hooks? informasinya bisa dibaca di sini

Demikian informasi untuk mencegah auto update pada WordPress. Semoga bermanfaat.

Setting Zona Waktu Pada WordPress

Setting zona waktu pada WordPress merupakan hal yang sering di lupakan oleh kebanyakan blogger. Mungkin tidak akan jadi masalah jika anda menggunakan hosting lokal Indonesia, karena waktu server sudah otomatis di set ke zona waktu Indonesia. Namun lain halnya jika anda menyewa hosting luar negri.

Setting Zona Waktu berfungsi agar setiap record waktu setiap postingan atau apapun di website anda adalah real dan dengan sesuai waktu yang anda inginkan.

Bagi anda yang memiliki toko online yang menjual barang lokal, tentu zona waktu ini sangat penting untuk diperhatikan. Agar setiap record pemesanan pelanggan anda tercatat sesuai waktu yang sebenarnya.

Nah, bagaimana cara setting zona waktu WordPress tersebut. Langsung saja dibawah ini adalah langkah-langkahnya.

Cara Setting Zona Waktu pada WordPress

  1. Login sebagai admin ke dalam dashboard WordPress.
  2. Masuk ke menu Settings->General.
  3. Lalu set timezone ke UCT+7 (zona waktu Indonesia) atau ke nilai lainnya jika anda menginginkan zona waktu yang berbeda dari Indonesia.setting zona waktu pada wordpress

    Gambar 1: General Setting pada WordPress.

  4. Klik “Save Changes” untuk menyimpan.

Sekarang Zona Waktu WordPress anda sudah di set sesuai waktu yang anda inginkan. Semoga tutorial berikut ini bermanfaat bagi anda.

Cara Menghilangkan Admin Bar di WordPress

Ketika kita memiliki website WordPress yang memungkinkan pengunjung untuk mendaftar dan menjadi member, ada kalanya kita menginginkan user untuk tidak mengakses halaman dashboard/admin WordPress. Namun hal ini sulit di hindari jika admin bar muncul di bagian atas website (ketika login).

Nah, bagaimana cara menghapus admin bar ini dari tampilan browser pengunjung?

Ada cara yang sangat sederhana yaitu kita hanya tinggal menginstall sebuah plugin yang bernama “Hide Admin Bar From Non-admins”. Caranya simple, kita tinggal menginstall plugin ini, dan aktifkan. Setelah plugin ini diaktifkan maka user selain admin tidak akan bisa melihat admin bar di bagian atas.

Kurang lengkap jika hanya menyembunyikan admin bar saja. Kita juga perlu untuk membatasi akses user untuk masuk kedalam dashboard, karena saat plugin “Hide Admin Bar From Non-admins” tersebut aktif, user masih dapat masuk ke halaman dashboard melalui url. Untuk mengatasi hal ini kita harus menghinstall 1 buah plugin lagi yang bernama “Remove Dashboard Access”.

Setelah plugin “Remove Dashboard Access” terinstall, maka aktifkanlah dan lakukan sedikit pengaturan sesuai kebutuhan anda. Untuk masuk ke halaman pengaturan klik Settings->Dashboard Access. Anda dapat mengatur role apa saja yang boleh mengakses halaman dashboard. Jangan lupa klik tombol “Save Changes” untuk menyimpan setting-an anda.

menghilangkan admin bar di wordpress

Gambar 1: Setting page plugin “Remove Dashboard Access”

Ketika semua langkah diatas sudah anda lakukan, maka user selain admin tidak akan bisa lagi melihat admin bar WordPress, sekaligus juga tidak bisa lagi mengakses halaman dashboard.

Cukup sekian untuk tutorial singkat bagaimana cara menghilangkan admin bar di WordPress. Semoga bermanfaat.

Mengenal wp-config.php WordPress

wp-config.php wordpress

Gambar 1: Contoh code pada wp-config.php

Jika anda menggunakan WordPress self hosted, maka anda perlu mengetahui apa itu wp-config.php WordPress?

wp-config.php adalah sebuah file yang digunakan oleh engine WordPress untuk menyimpan data-data penting untuk pengaturan website, misalnya: database dan host.

Selain itu, juga terdapat banyak pengaturan WordPress yang bisa anda set di dalam file ini. Contohnya: Pengesetan Bahasa, Penggantian Site Url, Mengaktifkan debug mode. Anda bisa mencari tau lebih banyak di sini codex.wordpress.org

Untuk menggenerate website anda, WordPress harus membaca informasi di dalam file wp-config.php. Di antara informasi tersebut ada yang paling vital dan wajib untuk sistem dapat membacanya. Berikut penjelasan mengenai pengaturan yang paling penting dan dibutuhkkan oleh WordPress pada wp-config.php

Pengaturan Database dan Host pada wp-config.php WordPress

WordPress hanya butuh 2 pengaturan ini supaya bisa jalan dengan baik, yaitu: Database dan Host. Jika di wp-config.php anda pengaturan database dan host salah, maka website anda akan error dan tidak tampil sebagai mestinya.

Saat anda menginstall WordPress pertama kali maka sistem akan otomatis membuat file wp-config.php ini di dalam direktori utama website anda.

Anda memang tidak perlu memusingkan hal ini diawal, karena semua itu sudah disiapkan oleh WordPress secara otomatis untuk anda.

Namun apa jadinya bila suatu saat anda ingin pindah hosting? atau mengganti nama database dan user-nya.

Mau tidak mau anda harus meng-edit file wp-config.php tersebut dan mengganti settingan database dan host untuk menyesuaikan hosting baru anda.

Tenang hal ini mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu mengedit file wp-config.php di dalam folder utama website anda menggunakan FTP atau File Manager (cPanel).

Karena itu jika anda berencana pindah hosting, pastikan anda mengetahui data database dan host di hosting baru anda nanti.

Berikut adalah contoh code pengaturan Database dan Host pada wp-config.php:

// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'your_database_name');

/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'your_database_user');

/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'your_database_password');

/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'your_host');

Pengaturan di atas adalah untuk menghubungkan WordPress anda dengan Hosting dan Database yang anda gunakan.

Jika data anda salah, maka WordPress tidak akan mengenali hosting yang anda gunakan.

Pastikan isi data Database dan Host dengan benar ketika anda baru saja mengganti hosting atau database anda. Semoga bermanfaat.

Woocommerce: Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil

woocommerce mengganti Jumlah Produk

Gambar 1: Contoh tampilan produk menggunakan WooCommerce

Mungkin bagi anda yang mempunyai sebuah online shop berbasis WordPress, pernah berkeinginan untuk mengurangi atau menambahkan jumlah produk yang tampil pada halaman produk Woocommerce. Tips singkat berikut ini boleh dicoba.

Untuk melakukan ini kita akan menggunakan Hooks yang disediakan oleh WooCommerce, yaitu “loop_shop_per_page”. Tetapi kita akan perlu sedikit untuk memodifikasi kode php kita.

Mengganti Jumlah Produk Yang Tampil Per Halaman

Masuk melalui FTP atau File Manager (cPanel), lalu tambahkan kode dibawah ini pada file functions.php di folder theme yang aktif. Functions.php biasanya terletak pada path berikut “wp-content/themes/folder-theme-anda/functions.php”. Tempatkanlah kode dibawah ini pada baris paling bawah sebelum tanda “?>“.

// Display 24 products per page
add_filter( 'loop_shop_per_page', create_function( '$cols', 'return 24;' ) );

Pada contoh saya, saya menampilkan produk berjumlah 24 buah per halaman. Anda bebas boleh menentukan sendiri berapa angka yang anda perlukan. Semoga bermanfaat.

Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

Website WordPress di Dalam Subdirektori

Gambar 1: Membuat WordPress di Dalam Subdirektori.

Bagi anda yang mempunyai website WordPress dan berkeinginan untuk memiliki copy website WordPress dalam bahasa lain pada subdirektori, mungkin artikel berikut ini penting untuk anda baca.

Apa yang dimaksud subdirektori? Subdirektori adalah sebuah direktori cabang yang berada di dalam direktori induk. Biasanya subdirektori ini diakses dengan menambahkan sebuah query baru di akhir domain anda. Contoh: “www.domain-anda.com/subdirektori/”

Secara default jika kita mengakses halaman url subdirektori dari browser maka WordPress akan menunjuk sebuah halaman atau post. Namun jika tidak ditemukan post apapun yang berkaitan dengan url tersebut, maka biasanya WordPress akan menunjuk halaman 404.

Supaya WordPress dapat membaca website baru kita di dalam subdirektori, kita harus meng-edit file .htaccess di dalam subdirektori tersebut.

Langkah-langkah Membuat Website WordPress di Dalam Subdirektori

  1. Login lah kedalam FTP hosting anda.
  2. Buat lah sebuah direktori baru di dalam direktori utama website anda. Contohnya buatlah direktori baru dan beri nama “en”. Pada contoh ini anda berencana membuat website WordPress baru berbahasa inggris. Yang nantinya pengunjung luar negri bisa mengakses website anda yang berbahasa inggris melalui subdirektori en pada “http://domain-anda.com/en/”.
  3. Install WordPress baru, atau copy WordPress lama anda ke dalam direktori yang baru dibuat. Jika anda melakukan copy site, pastikan anda juga mengcopy database website lama dan menempatkannya di database baru. Sesuaikan settingan di wp-config.php dan tambahkan script dibawah ini pada wp-config.php.
    define('WP_HOME','http://domain-anda.com/en/');
    define('WP_SITEURL','http://domain-anda.com/en/');
    
  4. Edit file .htaccess yang terletak di dalam subdirektori anda. Ubahlah code yang sebelumnya seperti ini:
    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Menjadi seperti ini:

    # BEGIN WordPress
    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteBase /en/
    RewriteRule ^index\.php$ - [L]
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
    RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
    RewriteRule . /en/index.php [L]
    </IfModule>
    
    # END WordPress
    

    Pada contoh script diatas, kita telah mengarahkan index.php ke dalam subdirectory ‘en’. Ini berfungsi agar browser membaca file index.php pada subdirektori.

Ini adalah tutorial sederhana yang dapat memberikan anda solusi cepat. Sebenarnya ada cara lain yang mungkin lebih rumit, tetapi dapat meng-integrasikan sistem antara WordPress yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat saling terhubung. Fitur ini dinamakan Multi-Site. Pada kesempatan berikutnya saya akan mencoba membahas fitur Multi-Site ini. Terima kasih.

Cara Membuat Website WordPress Versi Mobile

cara membuat website wordpress versi mobile

Gambar 1: Mobile Friendly Site.

Memiliki sebuah website yang mobile friendly adalah sebuah syarat mutlak untuk saat ini.

Jika kita melihat data statistik pengunjung yang mengunjungi website kita, sebagian besar adalah pengguna smartphone. Pengunjung mobile kira-kira memiliki persentase sebesar 60% – 80%.

Tentunya akan sangat disayangkan jika pengunjung yang menggunakan smartphone tiba-tiba melakukan close website anda, karena tampilan website anda ‘tidak nampak’ pada layar smartphone nya.

Apalagi Google pada saat ini men-syaratkan sebuah website harus responsive agar di-ranking dengan lebih baik.

Bagi anda yang sudah terlanjur nyaman menggunakan template lama yang static, mungkin inilah saatnya mengganti theme anda dengan yang responsive.

Apa sih yang dimaksud website yang responsive atau mobile friendly? Responsive dalam hal ini adalah kemampuan website untuk menyesuaikan panjang ukuran website dengan panjang layar yang sedang pengunjung gunakan.

Jika anda mengunjungi sebuah website dari PC dan dari smartphone dan tampilan website tersebut dapat berubah menyesuaikan panjang layar anda, maka website tersebut sudah bisa di katakan responsive.

Khusus bagi anda pengguna WordPress, bagaimana sih caranya agar website kita bisa responsive atau mobile friendly. Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mengetahui dan menginstall theme yang responsive.

Bagi anda yang menginstall theme dari menu appearance pada Dashboard atau anda yang menggunakan theme premium berbayar, tidak perlu kawatir. Hampir semua theme yang disediakan disitu sudah responsive.

Namun bagi anda yang masih mencari-cari theme gratisan di google, tips berikut patut diikuti.

Langkah-langkah membuat website wordpress versi mobile

  1. Anda harus sudah memiliki sebuah website menggunakan WordPress tentunya.
  2. Silakan googling kata kunci “Free responsive wordpress theme” atau bisa juga kata kunci lain sesuai yang anda inginkan.
  3. Akan muncul banyak sekali hasil pencarian. Silakan website apapun yang anda mau.
  4. Biasanya akan muncul list theme yang bisa anda download beserta link demo-nya. Kliklah link demo pada desain theme yang anda sukai. Tunggu sampai halaman demo muncul.
  5. Inilah bagian terpenting, karena anda harus mengecek secara manual apakah theme tersebut sudah responsive atau belum. Caranya tekan CTRL + Scroll UP / CTRL + Scroll Down untuk memperbesar atau memperkecil layar. Lihatlah dengan detail setiap pergerakan panjang website. Apakah ada detail yang terlewatkan pada setiap perubahan resolusi layar. Biasanya akan ada bug atau kerusakan yang nampak ketika kita melakukan tes ini pada theme yang kurang baik. Maklum saja si pembuat Theme juga manusia, apalagi ini gratisan (theme premium biasanya sudah responsive dan lebih rapi)
  6. Ketika anda sudah menemukan pilihan yang responsive. Downloadlah file theme tersebut.
  7. Ketika anda sudah memiliki file theme (biasanya berbentuk zip). Masuklah ke Dashboard WordPress anda.
  8. Klik menu Appearance->Theme. Lalu klik “Add New”. Lalu klik “Upload Theme”.
  9. Akan disediakan form untuk mengupload. Pilihlah file theme yang anda download tadi, lalu klik “Install Now”.
  10. Active kan theme yang baru anda Install tersebut.
  11. Sekarang tampilan website anda sudah berubah. Semoga bermanfaat.