Gambar 1: Ilustrasi membuat table database pada plugin WordPress
Bagi developer yang sedang membuat plugin WordPress, terkadang ada saatnya kita harus menambahkan tabel baru pada database untuk mendukung plugin yang kita buat. Tahukah kamu WordPress sudah menyiapkan sebuah hook untuk hal ini?
register_activation_hook
Hook ini hanya akan dijalankan ketika pertama kali kita mengaktifkan sebuah plugin, selain itu WordPress akan mengabaikan hook ini. Jadi hook ini cocok untuk kita sisipkan script untuk membuat tabel pada Database WP kita.
Contoh Script Menambahkan Tabel saat Mengaktifkan Plugin
Anda bisa tambahkan contoh script berikut ini ke dalam file induk plugin anda. Tinggal sesuaikan saja nama tabel dsb.
function install_plugin_db() {
global $wpdb;
$wpdb->query( "CREATE TABLE IF NOT EXISTS {$wpdb->prefix}tasks (
task_id INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
subject VARCHAR(45) DEFAULT NULL,
start_date DATE DEFAULT NULL,
end_date DATE DEFAULT NULL,
description VARCHAR(200) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (task_id)
) ENGINE=InnoDB" );
}
register_activation_hook( __FILE__, 'install_plugin_db' );
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
WordPress adalah sebuah CMS yang selalu memperbaharui nomor versi ketika rilis versi terbaru . Setiap versi baru biasanya ada perbedaan dengan versi yang lama. Oleh karena itu kadang ada plugin yang dapat bekerja hanya ada versi tertentu. Kondisi ini memaksa blogger untuk mengetahui versi apa yang sebenarnya sedang ia gunakan.
Namun ada beberapa blogger yang masih bingung untuk mengetahui versi apa sih sebenarnya WordPress yang sedang ia gunakan. Untuk itulah artikel ini saya buat
Kenapa kita harus mengetahui versi WordPress kita?
– Setiap kita menginstall theme atau plugin yang kita download entah darimana, terkadang terkendala pada versi apa WordPress yang kita gunakan. Untuk menangani hal ini, kita harus mengecek versi WordPress kita terlebih dahulu, baru kita dapat mengambil tindakan. Entah kita mendowngrade WordPress kita, atau menunggu versi terbaru dari Plugin tersebut.
Ada 2 cara sederhana agar kita dapat mengetahui versi WordPress kita, yaitu: Melihat file version.php dan melihat langsung melalui Dashboard.
Cara 1: Check file version.php
Masuk melalui FTP atau file manager (cPanel) dan masuk ke root directory WordPress anda, lalu masuk directory wp-includes. Dan bukalah file bernama version.php. Maka anda akan melihat versi WordPress pada baris paling atas.
Gambar 1: cara mengetahui versi wordPress kita melalui version.php
Cara 2: Check Dashboard
Cara ini sangat simple, yaitu login kedalam Dashboard WP anda. Lalu arahkan layar ke sudut kanan bawah, maka akan tampil tulisan versi WordPress disitu.
Gambar 2: cara mengetahui versi wordPress kita melalui Dashboard WP
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Sederhananya kita ingin mengetahui theme apa yang digunakan oleh sebuah website. Theme tersebut sangat menarik sehingga kita juga ingin menginstallnya di WordPress kita. Tetapi bagaimana caranya kita dapat mengetahui Theme yang digunakan website tersebut jika kita tidak bisa login sebagai admin?
Saya akan membagikan tips sederhana untuk menemukan theme apa yang digunakan website WordPress orang lain.
Berikut adalah caranya:
2 Cara Mengetahui Theme WordPress Orang Lain
Cara 1: Manual Check
Cara sederhana dengan mengecek secara manual adalah dengan cara mengetahui posisi letak style.css yang di gunakan oleh website WordPress tersebut ada dimana. style.css adalah file yang wajib dimiliki oleh sebuah theme, jadi dengan melacak letak file style.css ini kita dapat mengetahui nama folder theme yang digunakan.
Contoh: www.deczen.com
Caranya buka website yang ingin di periksa menggunakan browser Chrome. Tekan F12 pada keyboard untuk memunculkan kotak DevTools , lalu klik tab Sources, ketika tab Sources sudah terbuka tekan tombol CTRL + O untuk mencari file, lalu ketik “style.css”. Akan muncul path atau letak file style.css pada theme yang sedang aktif. Pada contoh kasus yang saya gunakan, deczen.com menggunakan theme dengan nama folder “alexandria”.
Gambar 1: Contoh hasil pencarian file style.css
Sekarang gunakan kata “alexandria” tadi untuk mencari nama theme tersebut di google. Ketiklah kata kunci “alexandria WordPress theme demo”. Akan ada list WordPress theme yang muncul di halaman pencarian google, pilihlah yang relevan dengan pencarian Anda. Anda dapat menggunakan Theme tersebut di website Anda. Tapi jika Theme tersebut berbayar, berarti Anda harus merogoh kocek lebih untuk mendownload dan menggunakannya 🙂
Cara 2: Using Tool
Cara ini adalah yang paling mudah dan simple. Tinggal kunjungi website ini wpthemedetector.com. Lalu isikan nama domain yang ingin anda periksa di kolom “Site to check” dan tekan Enter. Maka Tool tersebut akan menemukan dan menampilkan Theme yang anda cari dengan otomatis.
Gambar 2: Contoh hasil pencarian menggunakan tool wpthemedetector.com
Demikianlah tips mudah dan singkat tentang cara mengetahui Theme WordPress orang lain. Semoga bermanfaat.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Ngeblog merupakan aktifitas yang menyenangkan, selalu ada saja hal yamg menarik yang dapat kita sharingkan melalui blog kita.
Dengan WordPress ngeblog bukan saja menyenangkan, tetapi blogger juga akan selalu dimanjakan demgam fitur-fiturnya yang seabrek dan bervariasi.
Segala macam kebutuhan seorang blogger selalu ada saja Developer diluar sana yg akan dengan senang hati men-sharingkan plugin atau theme keren yang dapat membantu aktifitas blogging anda.
Tidak terkecuali bagi anda yang senang melakukan Traveling. Tidak perlu lagi repot-repot membuka laptop, cukup dengan Smartphone, anda sudah bisa melakukan posting artikel tentang perjalanan anda dan sekaligus juga bisa mengupload foto-foto menarik yang anda ambil saat dalam perjalanan.
Semua itu dapat anda lakukan dengan menginstall aplikasi WordPress kedalam Smartphone anda.
Aplikasi WordPress ini tersedia untuk 2 sistem operasi yaitu IOS dan Android, yang dapat dengan mudah anda download dan install langsung dari Smartphone atau Tablet.
Gambar 1: WordPress pada Play Store
Anda dapat mengunjungi situs resmi apps WordPress ini di https://apps.wordpress.org/ jika anda ingin membaca informasi lebih rinci.
Cara Menggunakan WordPress Apps
Untuk mennggunakan Apps WordPress tidak berbeda jauh dengan yang versi desktop. Namun pada versi mobile apps ini kita tidak akan menemukan menu selengkap versi desktopnya, karena aplikasi ini sendiri dibuat hanya untuk melakukan aktifitas blogging standar seperti post artikel, membaca komentar, menerima notifikasi. Anda tidak akan menemukan menu untuk menginstall plugin atau mengganti theme.
Aplikasi mobile WordPress ini sangat ringan dan user friendly, jika anda sudah terbiasa menggunakan WordPress saya yakin anda akan familiar dengan menu-menu yang disediakan.
Untuk menggunakan aplikasi ini, pertama install lah dahulu melalui play store atau iPhone Store, lalu jalankan apps ini. Anda akan di suguhkan menu login yang meminta username dan password anda.
Untuk anda yang menggunakan WordPress self hosted silakan masukan url website anda terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam dashboard, mulailah aktifitas blogging anda. Jangan kuatir kesulitan, karena menu-menu yang disediakan sangat simple dan mudah untuk di pahami.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Gambar 1: Contoh tampilan komentar Disqus pada Blog
Ingin komentar pada blog anda lebih komunikatif dan menarik? Gunakan Disqus! Disqus adalah platform yang khusus menyediakan layanan komentar pada website.
Semua komentar terhubung kedalam server Disqus dan dapat diakses dari mana saja. Sistem komentar disqus ini bisa di integrasikan dengan komentar pada WordPress anda. Jangan kawatir kehilangan komentar-komentar lama anda ketika anda mengganti form komentar anda dengan menggunakan Disqus.
Untuk memasang Disqus ke dalam WordPress kita, kita harus menginstall plugin Disqus Comment System yang di buat oleh Disqus sendiri. Selain itu agar layanan komentar Disqus dapat berjalan dan tampil pada halaman website kita, kita terlebih dahulu harus terdaftar pada sistem Disqus. Bagaimana langkah-langkahnya? Saya jelaskan secara rinci dan singkat pada keterangan dibawah ini:
Cara pasang Disqus di WordPress
Masuk ke Dashboard. Klik Plugins->Add New.
Masukan kata kunci “Disqus Comment System” pada pencarian dan tekan enter.
Akan tampil list Plugin yang bisa anda install, Pilihlah Plugin yang berjudul “Disqus Comment System” lalu klik Install Now.
Aktifkan plugin yang baru terinstall dengan klik Activate Plugin.
Kembali ke Dashboard Lalu klik Comments->Disqus.
Disqus perlu menyesuaikan siste database WordPress anda, caranya klik Upgrade.
Disqus akan meminta username/email dan password Disqus anda. Daftarkan diri anda dahhulu ke Disqus (jika belum punya).
Untuk mendaftar ke Disqus, masuklah ke Disqus Registration. Lalu isi data anda dan klik Sign Up. Jika anda sudah terdaftar lewati proses ini, dan login lah.
Proses selanjutnya adalah mendaftarkan situs anda pada Disqus. Masuk ke Disqus Create Site. Isikan data situs anda pada form yang disediakan. Klik Next untuk menyimpan. Data situs anda sudah tersimpan.
Kembali ke Dashboard WordPress. Klik Comments->Disqus. Lalu isikan username/email dan password Disqus anda. Lalu klik Next
Lalu pilihlah situs yang baru anda daftarkan di Disqus. Klik Next.
Sekarang Disqus sudah tampil di halaman artikel anda
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Auto update adalah sebuah fitur yang dimiliki oleh WordPress. Fitur ini akan mengecek update-an plugin atau theme yang anda gunakan, ketika plugin atau theme yang anda gunakan telah memiliki versi yang baru, WordPress dengan otomatis mengupdate Plugin dan Theme anda tanpa anda minta.
Hal ini kadang mengesalkan bagi anda yang sudah susah payah melakukan custom plugin atau custom theme, tetapi tiba-tiba code anda tersebut tertimpa update terbaru.
Dan dalam sekejap saja pengaturan penting anda hilang, apalagi kalau anda tidak memiliki backup. Duh!!!
Oleh karena itu untuk mengantisipasi kasus tak terduga seperti ini, penting bagi kita untuk selalu melakukan backup website kita secara berkala.
Menghindari auto update WordPress
kembali lagi pada topik kita. Jika kita tidak ingin hal ini terjadi pada website kita. Untuk menghindari auto update wordpress maka lakukanlah langkah pencegahan. Bagaimana caranya?
Pertama kita harus memahami dulu hal ini. WordPress melakukan prosedur update dengan melakukan pengecekan versi Plugin/Theme. Jika versi yang anda gunakan lebih jadul daripada yang ada di server WordPress, maka WordPress akan menginstruksikan sistem untuk melakukan update.
Jika anda sudah tahu hal itu, maka yang perlu kita lakukan adalah, akalin si WordPress. Jangan biarkan WordPress mengetahui plugin/theme yang kita pakai sudah jadul. Caranya, naikan saja versi yang tertulis pada source code plugin/theme anda.
Contohnya:
Disable auto update pada plugin
Ubahlah code version pada script pada file utama plugin seperti di bawah ini
Ubahlah code version pada style.css pada theme folder seperti di bawah ini
/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 1.0
*/
menjadi seperti ini:
/*
Theme Name: XXX Theme
Theme URI: http://xxxtheme.com
Author: xxx Team
Author URI: http://wordpress.org/
Description: This is description
Version: 999
*/
Bagaimanapun cara ini memang bisa mencegah plugin/theme kita di update secara otomatis oleh WordPress, tetapi memang ada kekurangannya. Yaitu plugin kita jadi tidak uptodate lagi, alias ketinggalan zaman. Tetapi itu memang resiko bagi kita yang melakukan modifikasi pada plugin/theme orang lain.
Memang ada cara yang lebih aman untuk melakukan modifikasi tanpa harus kita merubah source code asli pada plugin/theme, yaitu dengan menggunakan WordPress Hooks. Apa itu WordPress Hooks? informasinya bisa dibaca di sini
Demikian informasi untuk mencegah auto update pada WordPress. Semoga bermanfaat.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Setting zona waktu pada WordPress merupakan hal yang sering di lupakan oleh kebanyakan blogger. Mungkin tidak akan jadi masalah jika anda menggunakan hosting lokal Indonesia, karena waktu server sudah otomatis di set ke zona waktu Indonesia. Namun lain halnya jika anda menyewa hosting luar negri.
Setting Zona Waktu berfungsi agar setiap record waktu setiap postingan atau apapun di website anda adalah real dan dengan sesuai waktu yang anda inginkan.
Bagi anda yang memiliki toko online yang menjual barang lokal, tentu zona waktu ini sangat penting untuk diperhatikan. Agar setiap record pemesanan pelanggan anda tercatat sesuai waktu yang sebenarnya.
Nah, bagaimana cara setting zona waktu WordPress tersebut. Langsung saja dibawah ini adalah langkah-langkahnya.
Cara Setting Zona Waktu pada WordPress
Login sebagai admin ke dalam dashboard WordPress.
Masuk ke menu Settings->General.
Lalu set timezone ke UCT+7 (zona waktu Indonesia) atau ke nilai lainnya jika anda menginginkan zona waktu yang berbeda dari Indonesia.
Gambar 1: General Setting pada WordPress.
Klik “Save Changes” untuk menyimpan.
Sekarang Zona Waktu WordPress anda sudah di set sesuai waktu yang anda inginkan. Semoga tutorial berikut ini bermanfaat bagi anda.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Jika kita memiliki sebuah toko online berbasis WorPress dan WooCommerce, terkadang apa yang disajikan oleh template WooCommerce secara default belum memenuhi kebutuhan kita.
Apalagi bagi anda yang berprofesi sebagai seorang developer, dan klien anda menginginkan tampilan yang berbeda pada toko online miliknya.
Maka untuk memenuhi kebutuhan klien anda, anda terpaksa mengedit file template pada plugin WooCommerce.
Sedangkan anda tau jika anda mengedit langsung file pada plugin WooCommerce hal ini sangat riskan karena jika suatu saat klien anda mengupdate plugin miliknya, maka semua kerjaan anda akan hilang tertimpa update-an tersebut.
Ternyata WooCommerce sudah mengantisipasi hal ini, sehingga setiap user/developer yang menggunakan WooCommerce dapat merubah template dengan sesuka hati tanpa harus mengubah source code pada plugin aslinya.
Caranya adalah user diberi keleluasaan untuk melakukan override (timpa) pada template yang ada pada plugin WooCommerce dan meletakan file template yang baru pada folder theme yang sedang aktif.
Secara spesifik kita dapat melakukan hal ini dengan cara berikut:
Cara Edit Template WooCommerce
Copy folder “templates” dan semua isinya pada path “wp-content/plugins/woocommerce/templates” dan letakan pada lokasi theme anda yang sedang aktif, lalu rename folder “templates” menjadi “woocommerce”.
Sebagai contoh, berikut adalah path hasil copy template: wp-content/themes/themeanda/woocommerce/
Lakukan edit pada file php yang anda inginkan di dalam folder “woocommerce” yang baru anda masukan ke dalam theme.
Setiap perubahan yang anda buat di dalam folder “woocommerce” ini akan mengubah tampilan pada toko online anda, khususnya halaman WooCommerce. Selain itu code anda juga akan terhindar dari update.
Anda dapat mengubah setiap file apapun di dalam folder “woocommerce” sesuka hati, asalkan masih tetap mengikuti alur program WooCommerce. Sebagai catatan: ada kalanya WooCommerce mengganti versi template pada saat update.
Ketika file template yang anda override masih dalam versi yang lama, kemungkinan akan ada kerusakan pada tampilan anda. Untuk mengantisipasi hal ini, anda hanya perlu mengupdate file yang anda gunakan dengan file template yang baru, lalu sesuaikan code anda yang pernah anda tulis disitu.
Gambar 2: Isi folder templates WooCommerce
Demikian adalah cara untuk melakukan edit template WooCommerce tanpa harus kehilangan code yang pernah kita buat ketika update plugin. Saya pun sering melakukan hal ini jika ada request dari klien untuk merubah tampilan toko online miliknya. Semoga informasi berikut ini bermanfaat.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Ketika kita memiliki website WordPress yang memungkinkan pengunjung untuk mendaftar dan menjadi member, ada kalanya kita menginginkan user untuk tidak mengakses halaman dashboard/admin WordPress. Namun hal ini sulit di hindari jika admin bar muncul di bagian atas website (ketika login).
Nah, bagaimana cara menghapus admin bar ini dari tampilan browser pengunjung?
Ada cara yang sangat sederhana yaitu kita hanya tinggal menginstall sebuah plugin yang bernama “Hide Admin Bar From Non-admins”. Caranya simple, kita tinggal menginstall plugin ini, dan aktifkan. Setelah plugin ini diaktifkan maka user selain admin tidak akan bisa melihat admin bar di bagian atas.
Kurang lengkap jika hanya menyembunyikan admin bar saja. Kita juga perlu untuk membatasi akses user untuk masuk kedalam dashboard, karena saat plugin “Hide Admin Bar From Non-admins” tersebut aktif, user masih dapat masuk ke halaman dashboard melalui url. Untuk mengatasi hal ini kita harus menghinstall 1 buah plugin lagi yang bernama “Remove Dashboard Access”.
Setelah plugin “Remove Dashboard Access” terinstall, maka aktifkanlah dan lakukan sedikit pengaturan sesuai kebutuhan anda. Untuk masuk ke halaman pengaturan klik Settings->Dashboard Access. Anda dapat mengatur role apa saja yang boleh mengakses halaman dashboard. Jangan lupa klik tombol “Save Changes” untuk menyimpan setting-an anda.
Gambar 1: Setting page plugin “Remove Dashboard Access”
Ketika semua langkah diatas sudah anda lakukan, maka user selain admin tidak akan bisa lagi melihat admin bar WordPress, sekaligus juga tidak bisa lagi mengakses halaman dashboard.
Cukup sekian untuk tutorial singkat bagaimana cara menghilangkan admin bar di WordPress. Semoga bermanfaat.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.
Jika anda menggunakan WordPress self hosted, maka anda perlu mengetahui apa itu wp-config.php WordPress?
wp-config.php adalah sebuah file yang digunakan oleh engine WordPress untuk menyimpan data-data penting untuk pengaturan website, misalnya: database dan host.
Selain itu, juga terdapat banyak pengaturan WordPress yang bisa anda set di dalam file ini. Contohnya: Pengesetan Bahasa, Penggantian Site Url, Mengaktifkan debug mode. Anda bisa mencari tau lebih banyak di sini codex.wordpress.org
Untuk menggenerate website anda, WordPress harus membaca informasi di dalam file wp-config.php. Di antara informasi tersebut ada yang paling vital dan wajib untuk sistem dapat membacanya. Berikut penjelasan mengenai pengaturan yang paling penting dan dibutuhkkan oleh WordPress pada wp-config.php
Pengaturan Database dan Host pada wp-config.php WordPress
WordPress hanya butuh 2 pengaturan ini supaya bisa jalan dengan baik, yaitu: Database dan Host. Jika di wp-config.php anda pengaturan database dan host salah, maka website anda akan error dan tidak tampil sebagai mestinya.
Saat anda menginstall WordPress pertama kali maka sistem akan otomatis membuat file wp-config.php ini di dalam direktori utama website anda.
Anda memang tidak perlu memusingkan hal ini diawal, karena semua itu sudah disiapkan oleh WordPress secara otomatis untuk anda.
Namun apa jadinya bila suatu saat anda ingin pindah hosting? atau mengganti nama database dan user-nya.
Mau tidak mau anda harus meng-edit file wp-config.php tersebut dan mengganti settingan database dan host untuk menyesuaikan hosting baru anda.
Tenang hal ini mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu mengedit file wp-config.php di dalam folder utama website anda menggunakan FTP atau File Manager (cPanel).
Karena itu jika anda berencana pindah hosting, pastikan anda mengetahui data database dan host di hosting baru anda nanti.
Berikut adalah contoh code pengaturan Database dan Host pada wp-config.php:
// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define('DB_NAME', 'your_database_name');
/** MySQL database username */
define('DB_USER', 'your_database_user');
/** MySQL database password */
define('DB_PASSWORD', 'your_database_password');
/** MySQL hostname */
define('DB_HOST', 'your_host');
Pengaturan di atas adalah untuk menghubungkan WordPress anda dengan Hosting dan Database yang anda gunakan.
Jika data anda salah, maka WordPress tidak akan mengenali hosting yang anda gunakan.
Pastikan isi data Database dan Host dengan benar ketika anda baru saja mengganti hosting atau database anda. Semoga bermanfaat.
Seorang WordPress Developer yang sedang menekuni dunia Internet Marketing. Di Personal Blog saya ini, saya akan dengan senang hati untuk berbagi informasi-informasi mengenai WordPress secara gratis.